Dari pantauan Antara, jembatan darurat yang dari kayu yang dibangun pascagempa pada 28 September 2018 di Dusun II Desa Jonoge, Kecamatan Sigibiromaru itu hayut terbawa arus banjir.
Sejak Minggu malam hingga saat ini kendaraan roda dua pun tidak bisa melintas di jalur tersebut karena jembatan hanyut.
Untuk sementara kendaraan dari arah Pololo dan Napu Kabupaten Poso menuju Kota Palu terpaksa harus menggunakan jalur lain seperti jalur Biromaru-Pombewe atau jalur Bora-Dolo.
Begitu pula sebaliknya kendaraan dari arah Palu menuju Palolo dan Napu.
Jalur yang putus tersebut merupakan jalan Trans Sulawesi Palu-Napu.
Saat gempab 7,4 SR pada 28 September 2018 lalu mengakibatkan terjadinya likuifaksi jalur itu terputus karena badan jalan lenyap bagai ditelan bumi.
Pemerintah melalui Dinas PUPR akhirnya membangun kembali jalan darurat untuk kelancaran arus lalu kendaraan.
Namun jalur tersebut kembali putus karena jembatan darurat yang terbuat dari kayu sebagai media penghubung kembali diterjang banjir.
Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sigi Nasrun membenarkan untuk sementara halur itu ditutup dan kendaraan dialihkan menggunakan jalan alternatif.
Pemerintah sedang memperbaiki kembali jembatan darurat yang dibawa banjir itu.
Banjir terjadi karena hujan lebat di hulu sungai.
Baca juga: Pemkot Palu shalat Ied bersama korban likuifaksi Petobo
Baca juga: Semangat korban likuifaksi Petobo jalani Ramadhan
Pewarta: Anas Masa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019