Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) sepakat untuk mengembangkan bandara di Kalimantan Tengah, yaitu Bandara Sanggu Buntok.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti dan Bupati Barito Selatan Eddy Raya Samsuri menandatangani kesepakatan pengembangan Bandara Sanggu Buntok di Kemenhub, Jakarta, Selasa.
Isi kesepakatan tersebut, di antaranya pengembangan sisi udara di landasan pacu dengan penambahan panjang 100 meter, sehingga bisa didarati pesawat ATR-72.
“Dimulai tahun ini, pelebaran dan perpanjangan landasan pacu hingga 100 meter. Ada lahan yang sudah disiapkan smp 1.100 meter. Perpanjangan landasan sampai 1.450 meter, sehingga ATR 72 bisa masuk,” katanya.
Selain itu, untuk landasan pacu juga akan diperlebar dari 23 meter menjadi 30 meter.
Polana menyebutkan pihaknya akan mengalokasikan dana dari APBN sebesar Rp7 miliar untuk tahun ini dan Rp20 miliar untuk tahun depan.
Sementara itu, Pemkab Barito Selatan akan menggelontorkan dana senilai Rp15 miliar untuk 2020 dan 2021.
Polana berharap pengembangan bandara tersebut akan rampung pada 2020 setidaknya pesawat ATR-72 sudah bisa mendarat.
“Paling tidak 2020 sudah bisa ATR,” katanya.
Dalam kesempatan sama, Bupati Barito Selatan Eddy Raya Samsuri mengatakan Bandara Sanggu akan dijadikan bandara pengumpan bagi lima kabupaten di sekitarnya yang biasanya mengandalkan Bandara Palangkaraya dan Banjarmasin, di antaranya Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Murung Raya serta dua kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan, yakni Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kebupaten Tabalong.
“Kita sebagai daerah yang dilalui, di tengah-tengah, diharapkan bisa menampung kegiatan dari lima kabupaten yang biasanya larinya ke Palangka Raya dan Banjarmasin,” katanya.
Ia mengatakan pengembangan bandara tersebut berada di atas lahan seluas 200 hektare.
“Barito Selatan ke Palangkaraya sendiri 200 kilometer, dari Barito ke Banjarmasin 450 kilometer. Dengan adanya Sanggu ini sebagai pengumpan bandara lainnya,” katanya.
Dalam kesempatan sama, Kepala Bandara Sanggu Buntok Agus Priyatmono mengatakan saat ini frekuensi penerbangan batu satu minggu sekali dan 32 penerbangan setahun.
“Diharapkan nanti frekuensi akan terus bertambah dengan pengembangan bandara ini,” katanya.
Baca juga: Dirjen imbau tingkatkan keamanan di bandara
Baca juga: Kemenhub programkan pembangunan tiga bandara di Maluku
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019