Dinas Kesehatan Derah Istimewa Yogyakarta akan mengintensifkan pemeriksaan kesehatan dan urine bagi para sopir bus angkutan lebaran untuk meminimalisasi angka kecelakaan selama arus mudik atau balik Lebaran 2019.Pemeriksaan khusus sopir akan dilakukan untuk mengetahui kelayakan mereka untuk membawa penumpang jarak jauh dalam masa mudik
"Pemeriksaan khusus sopir akan dilakukan untuk mengetahui kelayakan mereka untuk membawa penumpang jarak jauh dalam masa mudik," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaning Astutie di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, pemeriksaan khusus untuk sopir akan dilakukan lakukan bersama pihak kabupaten/kota hingga H+3 lebaran di Pos Kesehatan yang telah di siapkan di tiga terminal Bus di DIY yakni Terminal Bus Giwangan, Terminal Bus Jombor, dan Terminal Bus Wates.
Pemeriksaan kesehatan yang akan dilakukan, kata dia, meliputi pemeriksaan gula darah, tekanan darah, alkohol hingga tes urine untuk mendeteksi penggunaan narkotika.
Menurut Pembajun, sopir bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) selama mudik lebaran sangat penting dilakukan mengingat pada lebaran tahun lalu kasus kecelakaan lalu lintas cukup tinggi. "Berdasarkan evaluasi tahun lalu pasca-lebaran banyak kasus lakalantas hingga hipertensi," kata dia.
Apabila sopir yang telah diperiksa ternyata secara kesehatan tidak layak untuk mengemudikan bus, maka pihaknya akan merekomendasikan sopir untuk diganti atau beristirahat terlebih dahulu.
"Kalau kondisi sopir ternyata kurang sehat atau dinyatakan tidak layak mengemudikan bus dalam jarak jauh, maka akan kami minta untuk diganti," kata Pembajun.
Baca juga: Petugas lakukan tes urine pada sopir bus antarkota
Baca juga: Jasa Raharja berharap mudik gratis turunkan angka korban kecelakaan
Baca juga: 600 angkutan mudik di Medan sudah diperiksa
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019