Bosnia, yang terbebas dari gelombang migran pada 2015, telah mengalami peningkatan arus migran yang berusaha mencapai negara Eropa yang lebih kaya melalui tetangganya, Kroasia, satu anggota Uni Eropa. Sebagian melaporkan mereka dipukuli oleh penjaga perbatasan ketika mereka berusaha memasuki Kroasia.
Sebanyak 25.000 orang dari Asia dan Afrika Utara memasuki Bosnia dari Serbia dan Montengro tahun lalu, kata Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis malam. Dan sebanyak 6.000 orang telah tiba di negara miskin Balkan tersebut tahun ini, kata lembaga keamanan Bosnia.
Hanya 3.500 orang telah ditampung dipusat persinggahan, sementara ribuan orang lagi tidur di tempat terbuka.
"Orang-orang tidur di taman, di tempat parkir mobil, di jalan setapak, dan di gedung berbahaya," kata Indira Kulenovic, Manager Operasi bagi Federasi Palang Merah Internasional dan Masyarakat Bulan Sabit Merah (IFRC) di dalam satu pernyataan.
"Situasi menyedihkan"
Indira Kulenovic mengatakan tiga tempat penampungan migran di satu gedung yang terbengkalai beberapa pekan lalu terbakar hingga tewas ketika satu lilin yang mereka gunakan menyulut kebakaran. Seorang migran jatuh dari lantai paling atas bangunan tempat ia berlindung, dan seorang lagi terbakar dan bunuh diri pekan lalu dalam keputus-asaan.
Relawan Palang Merah membantu mempersiapkan makanan buat 3.000 orang per hari di lima pusat migran di seluruh Bosnia, sementara tim bergerak menyediakan makanan, air, pakaian, selimut, dukungan kejiwaan-sosial dan bantuan pertama buat orang yang melakukan perjalanan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bosnia tangkap sembilan tersangka penyelundup 140 migran
Baca juga: Abbas-Presiden Bosnia serukan diadakannya konferensi perdamaian internasional
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019