Para penumpang kapal feri yang mayoritas pemudik ke arah Lampung dan kota lain di Pulau Sumatera memanfaatkan fasilitas bioskop mini yang ada di kapal feri eksekutif jurusan Merak-Bakauheni.Banyak fasilitas lain yang ditawarkan juga secara gratis misalkan, eksekutif lounge, tempat main anak-anak, bioskop hingga pertunjukan musik.
Berdasarkan pantauan Antara di kapal feri Merak-Bakauheni, Jumat, pengunjung yang mayoritas anak-anak memanfaatkan fasilitas bioskop tersebut secara gratis.
Bioskop tersebut memutarkan film dari format DVD, dengan rata-rata adalah film lama yang dijual dalam DVD.
Banyak fasilitas lain yang ditawarkan juga secara gratis misalkan, eksekutif lounge, tempat main anak-anak, bioskop hingga pertunjukan musik.
Jalanan tol terpantau lengang, untuk menuju ke arah Pelabuhan Merak, dari Tol Kebun Jeruk, Jakarta hingga Pelabuhan Merak, Banten, membutuhkan waktu 90 menit.
Kendaraan dapat dipacu hingga rata-rata 80 km/jam di sepanjang tol arah Merak.
Sepanjang jalan dari pukul 14.30 wib hingga pukul 16.00 WIB, tidak banyak kendaraan pribadi yang menggunakan jalur tol tersebut.
Pemudik dari arah Jakarta menuju Pelabuhan Merak nampak lengang dan yang mendominasi adalah mobil-mobil pribadi.
Sementara itu, ketika tiba di dermaga 6, atau dermaga eksekutif Pelabuhan Merak, tidak banyak mobil antre memasuki kapal, terpantau hingga pukul 17.00 WIB.
Satu mobil akan dihitung dengan tiket elektronik sebesar Rp579 ribu, sehingga penumpang dengan mobil harus menyiapkan kartu bayar elektronik.
Antrean masuk kapal feri tidak panjang, menurut salah satu petugas masuk pemeriksa tiket, antrean panjang mobil pribadi di dermaga eksekutif terjadi pada Rabu malam lalu.
Dermaga eksekutif pelabuhan merak memiliki fasilitas yang lebih menarik dibandingkan dermaga reguler. Pengunjung akan menikmati fasilitas seperti ruang tunggu di bandara.
Waktu tempuh kapal feri hanya satu jam perjalanan, jika dermaga reguler akan membutuhkan waktu hingga 3 jam.
Baca juga: Lengang, tol Kebun Jeruk - Merak hanya 90 menit
Baca juga: Wakapolri tinjau arus mudik di Pelabuhan Merak
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019