"Untuk ke depannya, SKK Migas berharap pengembangan lapangan dapat lebih bergairah dengan banyaknya insentif yang ditawarkan dalam paket PSC Gross Split," kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher, dalam rilis, Minggu.
Ia memaparkan, sejumlah insentif yang ditawarkan tersebut antara lain mulai dari lokasi lapangan, kedalaman dan kondisi reservoir, ketersediaan infrastruktur, kandungan bahan lain, berat jenis minyak, dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Wisnu juga mengungkapkan besaran nilai Komitmen Kerja Pasti (KKP) dan Komitmen Pasti yang telah dicapai dalam kontrak Kerja Sama adalah sebesar 1,14 miliar dolar AS.
Hal itu, ujar dia, adalah untuk beberapa kegiatan eksplorasi seperti 47 studi G&G, 79 Sumur Eksplorasi, 38 Survei Seismik, dan 4 Survei lainnya selama periode 2018-2026 di 24 Wilayah Kerja.
"Kegiatan eksplorasi (khusus KKP) ini bukan saja dapat dilakukan di dalam WK, namun juga dapat dilaksanakan di open area untuk mendorong lebih banyak ditemukannya lapangan-lapangan migas baru dari hasil kegiatan eksplorasi," ungkap Wisnu.
Saat ini, SKK Migas juga menindaklanjuti hasil penemuan lapangan migas hasil eksplorasi.
Wisnu mengungkapkan, hal tersebut tercatat di dalam reserves replacement ratio yang mencapai 105 persen per tahun 2018 pada 45 persetujuan POD/POFD dengan jumlah cadangan sebesar 831,5 juta barel setara minyak.
"Diharapkan tahun 2019 ini dapat tercapai melebihi 100 persen. Sebagai catatan hingga bulan April 2019 telah disetujui 9 POD/POFD dengan cadangan sebesar 115 juta barel setara minyak," tegasnya.
Baca juga: Pertamina temukan cadangan migas baru pada triwulan I 2019
Baca juga: Indonesia miliki potensi 10 wilayah cadangan gas
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019