"Penambahan itu sekitar 15 persen dari kebutuhan hari biasa 10.600 tabung per hari," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Agam, Nelfia Fauzana di Lubukbasung, Kamis.
Dengan adanya penambahan itu, tambahnya, kelangkaan elpiji tiga kilogram selama Idul Fitri tidak akan terjadi.
Namun apabila terjadi kelangkaan, maka pihaknya akan menghubungi PT Pertamina untuk melakukan operasi di daerah tersebut.
Operasi pasar itu dilakukan berdasarkan keluhan warga dan surat permintaan dari pemerintah desa adat.
"Pertamina siap melakukan operasi apabila terjadi kelangkaan nantinya dan ini komitmen dari perusahaan milik negara itu," katanya.
Ia menambahkan pada Idul Fitri 1439 Hijriah elpiji tiga kilogram di daerah itu terjadi kelangkaan, sehingga harga cukup tinggi dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) Rp17.000 per tabung.
Saat itu harga elpiji ditingkat pengecer dijual Rp26 ribu sampai Rp28 ribu per tabung.
"Kita tidak menginginkan hal ini kembali terjadi yang bisa merugikan masyarakat," tambahnya.
Kuota elpiji tiga kilogram di Agam pada 2019 sebanyak 3.445.000 tabung atau 787.000 tabung per hari.
Baca juga: Agam siapkan alat berat di titik rawan longsor jelang mudik Lebaran
Baca juga: Dishub catat tiga titik rawan macet di Agam saat mudik
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019