Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan salah satu warga yang berdomisili di Distrik Angguruk, Kabupaten Yahukimo, menemukan mumi yang dikenal sebagai Yamen Silok atau mumi Angguruk.
Kepada ANTARA di Jayapura, Jumat, Hari menjelaskan, masyarakat yang tinggal di Lembah Baliem dalam tradisinya mengenal mumi.
Mumi dalam bahasa Suku Dani disebut dengan "akonipuk" yang berarti manusia yang dikeringkan. Hanya laki-laki panglima perang Suku Dani saja yang berhak diawetkan dalam bentuk mumi.
"Namun ada yang menarik adalah di Lembah Baliem sebelah timur terdapat mumi yang unik milik Suku Yali," katanya.
Mumi ini, kata dia, merupakan satu-satunya mumi perempuan. Mumi ini dikenal sebagai Yamen Silok atau mumi Angguruk, disebut mumi Anggruk karena tepatnya berada di Kampung Angguruk, Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo.
Lanjut dia, terjadinya mumi Yamen Silok secara tidak sengaja alias terbentuk secara alami.
"Mumi ini pada awalnya ditemukan oleh salah satu anggota Suku Yali di dalam sebuah gua yang di dalamnya terdapat sungai bawah tanah," katanya.
Ia menambahkan, Lembah Baliem dikenal bercuaca sangat dingin, sehingga orang yang meninggal dalam gua tersebut diperkirakan terproses secara alami menjadi mumi.
Baca juga: Balai Arkeologi: dibutuhkan sinergi lestarikan situs sejarah Papua
Baca juga: Peneliti ajak berbagai pihak lestarikan gerabah Papua
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019