Enam sopir bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, dari berbagai perusahaan otomotif (PO) dinyatakan tidak laik mengemudi oleh petugas kesehatan setempat.Hasil pemeriksaan ada beberapa pengemudi diketahui berisiko setelah dilakukan pengecekan.
Kepala seksi (Kasi) Sumber Daya Kesehatan Kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Lia Sumarti di Jakarta, Sabtu, mengatakan pemeriksaan kesehatan sopir bus telah dimulai sejak 29 Mei hingga 13 Juni 2019.
"Hasil pemeriksaan ada beberapa pengemudi diketahui berisiko setelah dilakukan pengecekan," kata dia.
Dari enam sopir bus tersebut diketahui mereka mengidap hipertensi berat dan gula darah tinggi disertai gejala penyerta.
Ia mengatakan pemeriksaan kesehatan tersebut secara rutin dilakukan oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat setiap Lebaran untuk memastikan para sopir bus maupun penumpang dalam kondisi sehat saat berangkat.
Bentuk pemeriksaan yang dilakukan pengecekan berat badan, tinggi badan, tensi darah, gula darah, kadar alkohol, amfetamin, dan lain sebagainya. Hal itu bertujuan pengemudi maupun calon penumpang dalam kondisi sehat.
Selain melakukan pengecekan kesehatan di Terminal Kalideres, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat juga melakukan hal yang sama di Terminal Grogol.
Berdasarkan data rekapitulasi kegiatan harian angkutan Lebaran Terminal Kalideres 29 Mei hingga 7 Juni tercatat 191 sopir bus yang telah diperiksa kesehatannya.
Sebanyak 135 di antaranya laik mengemudi 50 sopir laik namun dengan catatan dan enam tidak laik mengemudi.
Sementara itu salah seorang petugas kesehatan di Terminal Kalideres, dr Nana mengatakan khusus pemeriksaan per Jumat (8/6) baru tiga pasien yang datang.
"Baru tiga pasien hingga siang ini, sementara sopir bus belum ada," katanya.
Baca juga: 2.068 penumpang tiba di Terminal Kalideres H+1 Lebaran
Baca juga: Terminal Kalideres tambah enam kamera pengawas kawal mudik 2019
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019