"Ada beberapa korban banjir yang kami temui tadi dengan beragam penyakit seperti hipertensi, gatal-gatal, diare, dan meriang. Kami langsung ke rumah warga karena banyak manula yang tidak mau mengungsi meski rumahnya terendam banjir," ujar Bahrul Huda di Samarinda, Senin.
Hal itu ia katakan setelah memeriksa sejumlah warga korban banjir di Jl. Kesehatan sekaligus memberikan obat yang dibutuhkan,. Warga yang mendapat bantuan kesehatan tersebut mengaku bersyukur karena memperoleh layanan kesehatan berupa pemeriksaan dan obat secara gratis.
Diantara warga yang mendapat bantuan kesehatan adalah Ilyas, 67 tahun. Ia masih bertahan di rumahnya yang terendam satu pinggang orang dewasa ini mengaku menderita tekanan darah tinggu, sementara obat yang ia punya tinggal tiga butir. Dia bersyukur atas kedatangan tim medis keliling yang membantunya.
"Saya kena tekanan dok, obat yang biasa saya minum adalah amlodipine, jika dokter punya obat seperti itu, saya mau," ujar Ilyas kepada Bahrul sembari menyodorkan lengan kirinya untuk diperiksa tensinya.
Kemudian Bahrul memeriksa tensi dan memeriksa kesehatan Ilyas. Selanjutnya memberikan amlodipine satu keping, obat hipertensi seperti yang diminta sebelumnya, sambil memberikan nasehat kesehatan.
Ilyas yang mengaku tinggal berdua dengan istrinya itu ketika ditanya mengapa tidak mengungsi, mengaku lebih nyaman tinggal di rumah sendiri meski banjir.
Bahkan ketika ditanya persediaan obatnya yang menipis, ia mengaku akan pergi ke dokter jika banjir sudah surut. Sekarang ia belum bisa ke dokter karena akses jalan yang terkepung banjir. Bahkan praktek dokter dan fasilitasi kesehatan terdekat juga tutup karena banjir.
Pasien lain yang juga sempat dibantu adalah Nanang, 58 tahun. Ia mengaku terserang diare dalam dua hari terakhir, sehingga Bahrul langsung memeriksa tensi dan memberikan obat untuk Nanang.
Setelah melakukan pemeriksaan dan memberikan obat kepada sejumlah warga, Bahrul menyarankan kepada tim medis yang diterjunkan pemerintah, tidak hanya siaga di posko dekat kawasan yang banjir, namun sebagian sebaiknya langsung menyisir rumah warga yang rumahnya terendam banjir.
"Saya hanya bisa menyarankan, sebaiknya tim medis bentukan pemerintah dibagi beberapa kelompok, sebagian siaga di posko, sementara sebagian lagi langsung mendatangi rumah yang terendam banjir karena hasil keliling kami tadi, masih banyak warga yang tidak mau mengungsi, ini yang harus menjadi perhatian," tuturnya.*
Baca juga: Pemerhati sungai nilai banjir Samarinda akibat alihfungsi rawa
Baca juga: Banjir masih kepung Samarinda
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019