Harga daging ayam yang bergerak naik dari Rp28.000 per kilogram menjadi Rp38.000/kg sepekan menjelang Lebaran, kini belum ada penurunan yang berarti. "Harga daging ayam yang bergerak naik sejak sepekan menjelang Lebaran kini belum ada tanda-tanda menurun," kata Rusdi salah seorang pedagang ayam di Pasar Tradisional Sekip Ujung Palembang.
Kenaikan harga daging ayam potong mulai terjadi pada akhir Mei 2019, kondisi tersebut dipengaruhi pasokan dari pengusaha peternak ayam potong yang kurang lancar dan jumlahnya berkurang, sedangkan permintaan meningkat.
Selain itu, dipengaruhi biaya tebus yang ditetapkan pihak pengusaha peternakan ayam potong lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, sehingga pedagang menjual ke pelanggan disesuaikan dengan kenaikan penebusan barang dagangan.
Kenaikan harga daging ayam potong ini diperkirakan akan berlangsung sepanjang Juni 2019 ini karena seusai Lebaran banyak warga yang menggelar acara syukuran dan pesta pernikahan membutuhkan ayam untuk salah satu menu hidangan kepada tamunya.
Menghadapi kondisi tersebut, pedagang berharap Pemda dan instansi terkait mengendalikan kenaikan harga ayam dan beberapa kebutuhan masyarakat lainnya sehingga aktivitas jual beli di pasar tradisional kembali normal.
Sementara sebelumnya Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Yustiaus mengatakan untuk mengendalikan kenaikan harga kebutuhan masyarakat pihaknya menggelar operasi pasar dan pasar murah.
Sementara untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat agar tidak terjadi kenaikan melebihi batas kewajaran, pihaknya berupaya melakukan pengawasan bersama Satgas Pangan Polda Sumsel.*
Baca juga: Harga ayam di Palembang bergerak naik jelang Lebaran
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019