Pimpinan Proton, Syed Faisal Albar, mengatakan bahwa pabrik perakitan baru bernilai investasi 290 juta dolar AS itu masih dalam tahap penyelesaian, dan jika rampung akan memproduksi X70 dengan melibatkan pihak Geely.
"Proton ingin memulai produksi X70 di Tanjung Malim pada paruh kedua tahun ini sehingga kami bekerja keras untuk mencapai target," katanya dikutip dari Xinhua pada Sabtu.
Syed Faisal juga mengatakan, kehadiran X70 dengan fiturnya yang canggih, telah mendorong penjualan Proton dari posisi empat ke peringkat kedua di pasar Malaysia pada kuartal kedua 2019.
Kemitraan keduanya juga membawa keuntungan bagi Geely untuk mengenalkan produknya ke negara-negara Asia Tenggara, dengan Malaysia sebagai pintu gerbangnya.
Geely mengakuisisi 49,9 persen Proton dari konglomerat Malaysia DRB-HICOM yang memiliki 100 persen kepemilikan Proton pada 2017. Adapun X70 merupakan produk pertama kemitraan mereka dan mendapat sambutan meriah di pasar Malaysia usai diluncurkan Desember tahun lalu.
Selain uji coba pabrik, pada kesempatan itu perusahaan juga meneken perjanjian usaha bersama antara Proton Edar, Altel Communications dan eCarX (Hubei) Technology dalam pengembangan teknologi digital dan mobil terkoneksi.
Baca juga: Mobil listrik Geely akan gunakan baterai dari LG
Baca juga: Geely buka pusat riset mobil listrik mewah di Jerman
Baca juga: Volvo pangkas ratusan karyawan
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019