• Beranda
  • Berita
  • Belajar syair Melayu, ratusan pelajar Malaysia kunjungi Tanjungpinang

Belajar syair Melayu, ratusan pelajar Malaysia kunjungi Tanjungpinang

16 Juni 2019 10:07 WIB
Belajar syair Melayu, ratusan pelajar Malaysia kunjungi Tanjungpinang
Salah seorang pelajar asal Malaysia membacakan syair setelah mengikuti pelatihan syair dan seni Melayu di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, yang diselenggarakan Balai Pelestarian Nilai Budaya dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tanjungpinang. (FOTO ANTARA/HO-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tanjungpinang).

Salah satu syair yang dipelajari yakni Gurindam 12. Syair tentang kebaikan dalam kehidupan ini menarik perhatian bagi para pelajar

Sebanyak 120 pelajar asal Malaysia mempelajari syair dan seni kebudayaan Melayu di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, yang diselenggarakan Balai Pelestarian Nilai Budaya dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang, Surjadi, di Tanjungpinang, Minggu, mengatakan, kegiatan tersebut berupa pelatihan, yang dilaksanakan selama tiga hari.

"Salah satu syair yang dipelajari yakni Gurindam 12. Syair tentang kebaikan dalam kehidupan ini menarik perhatian bagi para pelajar," katanya.

Surjadi mengemukakan pelajar yang dinilai berprestasi dalam pelatihan tersebut kemudian tampil dalam pertunjukan yang diselenggarakan oleh mereka.

Ia menjelaskan dalam kegiatan itu Balai Pelestarian Nilai Budaya dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat hanya memfasilitasinya.

"Kami menyelenggarakan pelatihan, kemudian para pelajar melakukan pergelaran dan perlombaan atas biaya sendiri," katanya.

Kegiatan perdana yang diselenggarakan di Tanjungpinang itu menarik perhatian pelajar karena ada kesamaan kebudayaan dan seni antara Melayu asal Kepri dengan Malaysia.

Fakta sejarah itu, kata dia, menunjukkan bahwa kebudayaan Melayu diwariskan dari Kerajaan Riau-Lingga-Pahang di Pulau Penyengat.

Karena itu, kata dia, para pelajar asal Malaysia diajak berkunjung ke Pulau Penyengat yang kaya akan sejarah Melayu. Sebagian dari mereka belum pernah mengunjungi Pulau Penyengat.

Di Pulau Penyengat, mereka juga tertarik dengan Masjid Raya Sultan Riau berwarna kuning.

"Ini masjid bersejarah yang menarik perhatian para pelajar," katanya.

Surjadi mengatakan kegiatan ini direncanakan dilaksanakan setiap tahun dengan melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, Badan Bahasa dan Balai Pelestarian Nilai Budaya.

"Kami ingin kekayaan budaya melayu di Tanjungpinang dikenal masyarakat dunia. Kegiatan ini pula meningkatkan kunjungan wisman," katanya.

Baca juga: Tari Sondong Buka "Gawai Seni Melayu" Tanjungpinang

Baca juga: Gurindam Dua Belas, warisan nasihat dari Pulau Penyengat

Baca juga: Masjid Sultan Riau di Pulau Engku Putri

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019