Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar, Prijono menyebutkan produk ekspor melalui pintu lintas batas negara atau perbatasan harus memiliki nilai tambah agar bisa memberikan dampak yang luas.
“Produk yang dihasilkan di Kalbar dan kemudian di ekspor ke luar termasuk melalui perbatasan ke Malaysia harus sudah memiliki nilai tambah. Dengan begitu baru memiliki dampak yang luas,” ujarnya di Pontianak, Minggu.
Ia menyebutkan paling tidak produk yang diekspor minimal setengah jadi dan lebih baik sudah menjadi barang jadi. Dengan begitu, proses penambahan nilai tambah bisa dinikmati masyarakat Kalbar.
“Jika hanya dijual bahan baku saja,maka selain harga tidak terlalu baik juga dampak luasnya akan sedikit. Idealnya produk yang diekspor minimal setengah jadi,” kata dia.
Ia menyambut baik dengan adanya proses ekspor dan impor produk dari Kalbar ke Malaysia atau sebaliknya melalui PLBN Entikong, Malaysia meskipun masih terbatas atau terhadap komoditas pertanian dan lainnya.
“Dengan adanya jalur ekspor dan impor maka tentu memiliki efek pada pertumbuhan ekonomi daerah. Kembali, untuk lebih besar dampaknya harus memiliki nilai tambah tadi,” sebut dia.
Dikatakan dia, dorongan terhadap nilai tambah harus dilakukan semua pihak termasuk pembinaan dan sebagainya. Sehingga pelan tapi pasti ke depan produk jadi lah yang dijual masyarakat di Kalbar.
“Saat ini kan masih sebatas produk barang mentah atau bahan baku dari produk pertanian. Harapan ke depan bukan hanya pisang dijual namun sudah turunnya seperti keripik pisang dan lainnya,” harap dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Heronimus Hero mengatakan percepatan ekspor komoditas pertanian di Kalbar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Akselerasi ekspor komoditas pertanian di Kalbar melalui Pos Lintas Batas Negara atau (PLBN) Entikong dan Pelindo II akan menjadi satu di antara sumber pertumbuhan ekonomi di Kalbar, terutama pendapatan petani dan rantai dari aktivitas ekspor terkait," kata dia.
Apalagi tambah Hero banyak potensi komoditas pertanian Kalbar yang diminati negara luar di antaranya produk olahan kelapa, lada, buah mengkudu, pinang, pisang, jeruk, jengkol siam, jeruk kasturi, keranji dan masih banyak lagi.
"Kemudian tujuan ekspor juga semakin banyak di antaranya China, Hongkong, Brazil, India, Bangladesh, Arab Saudi dan lainnya," kata dia.
Baca juga: Percepatan ekspor komoditas pertanian dorong pertumbuhan ekonomi
Baca juga: BPS: Mei 2017 nilai ekspor tertinggi Kalbar
Pewarta: Dedi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019