Harapan ini disampaikan pihak panitia penyelenggara pada konferensi pers Borobudur Marathon 2019 yang berlangsung di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa siang.
"Ada road map jangka panjang yaitu suatu saat harus masuk World Marathon Majors. Untuk itu, perbaikan kualitas merupakan suatu keniscayaan," kata Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo.
Saat ini, hanya ada enam seri lari marathon yang masuk dalam World Marathon Majors, yakni marathon yang diselenggarakan di Tokyo, Boston, London, Berlin, Chicago, dan New York.
Salah satu upaya yang dilakukan pihak penyelenggara untuk meningkatkan kualitas lomba adalah menerapkan sistem ballot (undian) untuk menyaring jumlah peserta. Dari 17.029 pendaftar, hanya 8.000 orang yang berhak mengikuti ajang ini.
Baca juga: Calon peserta Borobudur Marathon 2019 diumumkan besok
Perihal persentase jumlah peserta, Budiman menyatakan bahwa lomba lari ini akan diikuti 68 persen pelari laki-laki dan 38 persen pelari perempuan. Sedangkan terdapat peningkatan sebesar empat persen untuk para pelari yang berasal dari luar negeri.
Selain itu, terdapat pula jalur fast runner qualification bagi para atlet. Dari 321 atlet yang mendaftar, terdapat 53 atlet yang lolos. Bagi yang tidak lolos, mereka akan mengikuti sistem undian.
Selain soal olahraga, Budiman juga berharap ajang ini dapat menjadi wadah bagi para peserta untuk menjalin hubungan sosial yang lebih baik.
"Harapannya para pelari tidak datang sendirian, melainkan bersama keluarga. Toh jika tidak lolos ballot, masih bisa ikut family run di Candi Pawon sehari sebelumnya," tuturnya.
Borobudur Marathon 2019 akan diselenggarakan di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada 17 November 2019.
Baca juga: Ganjar Pranowo undang orang-orang bahagia ikuti Borobudur Marathon
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019