Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam keterangan persnya di Surabaya, Selasa mengatakan, selaku Sub Holding Gas PGN mempunyai misi menjaga dan memeratakan penggunaan energi yang efisien dan aman, hal itu merupakan misi korporasi PGN Group.
"Tujuannya menciptakan nilai ekonomi yang unggul buat masyarakat maupun pelaku industri," katanya.
Ia mengatakan, selama ini ongkos energi bagi pelaku industri cukup signifikan mempengaruhi struktur biaya produksi, dan jika mayoritas industri menggunakan gas alam yang lebih efisien dan aman, akan terjadi penghematan yang signifikan bagi pelaku usaha.
"Dengan efisiensi sektor energi saja, para pelaku industri bisa menghadirkan harga kompetitif buat produknya, atau menyiapkan dana ekspansi," katanya.
Business & Development Manager PT URD Andre Hartawan mengatakan, sebelum menggunakan gas alam, perusahaannya menggunakan bahan bakar batu bara sebagai bahan bakar utama produksi.
Penggunakan batu bara, kata dia, dianggap kurang efisien dan menjadi faktor utama penyebab berbagai kendala terhadap produktivitas mesin dan kualitas produk.
"Dengan adanya gas alam sebagai sumber bahan bakar utama, kami telah rasakan secara langsung adanya peningkatan signifikan terhadap 'cleanliness' area produksi sehingga meja-meja produksi tidak mudah tertutup debu batu bara yang dapat menurunkan kualitas produk," katanya.
Andre mengatakan, penggunaan gas alam juga meningkatkan produktivitas pabrik sehingga lebih efisien dan efektif, seperti contoh pada mesin oven saat memakai batu bara dibutuhkan waktu "ageing" (pematangan produk) sekitar 8-9 jam, sementara dengan memakai gas alam dibutuhkan waktu ageing hanya sekitar 4 jam.
"Kami sangat yakin bahwa melakukan investasi peralihan bahan bakar dari batu bara ke gas alam merupakan investasi yang tepat dan menguntungkan," katanya, menegaskan.
Sementara itu, PT URD memiliki lahan pabrik dan gudang seluas 2,7 hektare di Jalan Raya Pelemwatu No 199, Menganti, Gresik dan mulai berjalan soft production pada tanggal 09 Januari 2019.
URD mempunyai bidang produksi yang lengkap, mencakup dari hulu yaitu peleburan skrap aluminium menjadi billet dan ekstrusi aluminum profile hingga ke hilir yaitu finishing product.
Kapasitas produksi hingga saat ini mencapai 300 ton per bulan dan akan terus ditingkatkan seiring dengan ekspansi mesin-mesin produksi baru.
Baca juga: Jadi "subholding", penyaluran gas PGN melonjak
Baca juga: PGN-PLN sepakat tingkatan penggunaan gas untuk listrik
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019