Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ingin menyelaraskan Program Sejuta Rumah dengan kebutuhan perumahan bagi generasi milenial.milenial lebih memprioritaskan rumah layak huni berupa apartemen/hunian di pusat kota yang terintegrasi dengan simpul transportasi umum dan memiliki kemudahan akses internet
"Pemerintah saat ini sedang mengupayakan penyediaan perumahan bagi seluruh masyarakat Indonesia termasuk para generasi millenial melalui Program Satu Juta Rumah," kata Khalawi Abdul Hamid dalam acara Indonesia Housing Forum di Jakarta, Rabu.
Khalawi mengemukakan bahwa program penyediaan perumahan bagi generasi milenial itu adalah karena rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar setiap warga negara Indonesia sesuai dengan amanah UUD 1945 Pasal 28H.
Baca juga: Program sejuta rumah mendapat penghargaan internasional
Ia juga berpendapat bahwa salah satu permasalahan yang akan dihadapi generasi millenial pada masa mendatang adalah tantangan dalam mendapatkan rumah.
"Adanya kenaikan harga rumah yang terus naik tentunya mempengaruhi daya jangkau kaum millenial serta hambatan dalam memperoleh subsidi di sektor perumahan," ujar Dirjen Penyediaan Perumahan PUPR.
Berdasarkan data yang ada, generasi millenial adalah generasi yang secara umum lahir antara tahun 1980-an hingga awal tahun 2000-an dan merupakan populasi dengan segmentasi yang luas dan tersebar di setiap kelas sosial dan budaya.
Saat ini jumlah penduduk generasi millenial diperkirakan sebanyak 30 persen dari jumlah penduduk warga negara Indonesia dan diperkirakan pada tahun 2020, jumlah generasi millenials akan mencapai sekitar 60 persen dari total populasi penduduk Indonesia.
Sedangkan pertumbuhan populasi generasi millenial yang terus bergerak naik dinilai akan beriringan dengan meningkatnya kebutuhan akan perumahan yang layak huni berkualitas dan terjangkau di masa mendatang.
Berdasarkan kajian PUPR, milenial lebih memprioritaskan rumah layak huni berupa apartemen/hunian di pusat kota yang terintegrasi dengan simpul transportasi umum dan memiliki kemudahan akses internet.
Selain itu, generasi milenial umumnya bersifat konsumtif, pola hidup digital yang memudahkan akses ke berbagai sektor perekonomian berperan besar terhadap sifat konsumtif generasi millenial.
Terkait dengan data capaian Program Satu Juta Rumah, tercatat pembangunan rumah mulai tahun 2015 sampai 2018 totalnya sebanyak 3.542.318 unit rumah. Pada tahun 2019, Pemerintah menargetkan pembangunan rumah untuk masyarakat sebanyak 1.250.000 unit.
"Saya juga berharap generasi millenial dapat memberikan masukan atas inovasi kebijakan terutama terkait skema penyediaan perumahan yang berguna bagi penyediaan perumahan layak huni untuk MBR dan generasi millenial," katanya.
Untuk itu, ia berharap perbankan seperti BTN juga dapat terus menunjukkan kiprah yang semakin positif dalam rangka membantu pemerintah dalam pembangunan rumah bagi MBR dan generasi millenial,.
Ditemui setelah memberi kata sambutan, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR sedang menggodok konsep skema yang tepat untuk perumahan bagi generasi milenial, mengingat jumlah generasi tersebut semakin lama semakin berkembang.
"Untuk milenial, kami sedang menggodok konsep skemanya yang tepat," kata Khalawi.
Baca juga: REI kontribusi 394.686 unit program sejuta rumah 2018
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019