Pemerintah Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur menyalurkan bantuan 11 unit hunian tetap untuk korban gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang saat ini baru memasuki tahap pembangunan.Bantuan hunian disalurkan dananya merupakan sumbangan warga Surabaya untuk pemulihan pascabencana 28 September 2018 yang menelan ribuan korban jiwa.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Palu, Rabu (19/6) mengatakan bantuan hunian disalurkan dananya merupakan sumbangan warga Surabaya untuk pemulihan pascabencana 28 September 2018 yang menelan ribuan korban jiwa.
"Saat tanggap darurat kami sudah mengirim relawan dari Surabaya beserta dokter ikut membantu proses evakuasi di Palu termasuk bantuan sandang dan pangan," ungkap Rismaharini yang juga Presiden United Cities Local Goverment (UCLG) Asia Pacific.
Pembangunan hunian tetap untuk korban bencana di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah baru memasuki tahap awal konstruksi yang ditandai dengan peletakan batu pertama.
Selain hunian tetap, tambahnya, pemerintah Surabaya juga ikut membantu pemulihan ekonomi Kota Palu dengan penyediaan sarana sentra Usaha Kecil Menengah (UKM) terletak di hutan Kota dan satu pasar tradisional di Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli.
Baca juga: Jumlah huntap di Palu sesuai jumlah korban yang isi formulir relokasi
"Sentra UKM sudah rampung dibangun, sedangkan hunian tetap dan pasar tradisional masih dalam proses konstruksi," ujar Wali Kota Surabaya dua periode itu.
Dia memaparkan, bantuan pembangunan fisik pemulihan pascabencana di Palu dari sumbangan warga Surabaya menghabiskan anggaran sekitar Rp2.320.165.840. Pembangunan hunian tetap sebesar Rp659.993.840 dan pasar tradisional sebesar Rp1.114.506.000.
Kunjungan rombongan Pemkot Surabaya bersama United Cities Local Goverment (UCLG) Asia Pacific dan Cities United France (CUF) guna menindaklanjuti kerja sama sebelumnya.
Wali Kota Palu diwakili Sekretaris Daerah Asri mengatakan, Pascagempa, tsunami dan Likuefaksi banyak warga kehilangan mata pencaharian dan tempat tinggal termasuk harta benda mereka. Hadirnya bantuan dari berbagai pihak termasuk pemerintah Surabaya meringankan beban pemerintah setempat dalam menata kembali pembangunan infrastruktur maupun ekonomi.
"Selaku pemerintah kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang berpartisipasi. bantuan yang sudah diberikan akan kami manfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan warga khususnya mereka yang kehilangan tempat tinggal," ucap Asri.
Dia menjelaskan, Pemkot Palu telah menyediakan lahan untuk pembangunan hunian tetap bantuan pemerintah Surabaya di kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore sebagai lahan relokasi untuk korban bencana yang kehilangan tempat tinggal.
Baca juga: Baru 1.600 formulir pendaftaran relokasi diisi pengungsi Palu
Baca juga: Kakanwil BPN Sulteng sesalkan Wali Kota Palu soal lahan huntap
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019