United Cities Local Governments Asia-Pacific (UCLG-ASPAC) atau asosiasi organisasi pemerintah daerah Asia Pasifik akan memberikan bantuan air bersih dan listrik kepada korban bencana gempa di Kota Palu.
Menurut Presiden UCLG-ASPAC yang juga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bantuan yang cocok diberikan untuk kawasan relokasi dan hunian tetap (huntap) korban bencana Palu.
"Paling penting infrastruktur air dan listrik berupa solar cell. Tidak bisa kita bayangkan kalau mereka (pengungsi korban bencana,red) tinggal di huntap tidak ada air bersih," katanya usai meletakkan batu pertama pembangunan huntap bantuan pemerintah dan warga Kota Surabaya di kawasan relokasi dan huntap di Kelurahan Tondo, Rabu.
Apalagi lanjutnya, kawasan tersebut jauh dari pusat kota dan sarana air bersih di kawasan huntap itu belum ada.
"Saat ini kami masih tahap survei dan assessment. Masih melihat-lihat bantuan apa yang cocok untuk diberikan. Nanti kita akan mendengar dan menerima masukan. Yang paling penting menurut saya air dan listrik," ujarnya.
Olehnya, usai melakukan peninjauan, ia dan 150 anggota tetap UCLG-ASPAC akan membicarakan mengenai bentuk bantuan yang akan diberikan mengingat bantuan tersebut berasal dari sumbangan warga di kota-kota anggota UCLG-ASPAC.
"Bulan Juli nanti saya akan mengikuti rapat UCLG dari seluruh negara di Kantor PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) di New York. Saat rapat akan saya ajukan agar Kota Palu diberikan bantuan," katanya.
Dia berharap usulannya mendapat respon positif dari anggota UCLG dari negara-negara di dunia sehingga dapat membantu ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah dan sejumlah kabupaten terdampak bencana 28 September 2018 silam itu mempercepat pemulihan.
Baca juga: Pemkot Surabaya mulai pembangunan huntap untuk korban bencana Palu
Baca juga: Pemkot Surabaya bantu korban bencana Palu buatkan hunian tetap
Baca juga: Baru 1.059 korban bencana Palu bersedia direlokasi
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019