Gelombang setinggi 2,5 meter diperkirakan akan berlangsung selama dua hari yakni 20 hingga 21 Juni 2019, kata Kepala Stasiun BMKG Manokwari, Denny Putiray di Manokwari, Rabu.
Selain itu, peningkatan tinggi gelombang ini diperkirakan juga terjadi di wilayah Samudera pasifik di kawasan utara Halmahera.
Ia menjelaskan, kecepatan angin diperkirakan berada pada kisaran 20 hingga 25 knot.
"Angin dengan kecepatan 25 knot berkemungkinan terjadi di Perairan Sorong, Fakfak, Kaimana, Biak dan Perairan Pasifik utara Papua Barat," kata dia.
Di wilayah perairan Manokwari berpotensi muncul awan cumulonimbus yang dapat menimbulkan hujan lebat. Begitu pula di wilayah Biak, Sarmi, Jayapura, Raja Ampat, Sorong, Teluk Cenderawasih, Fakfak dan Kaimana.
Awan ini, lanjut Denny berpotensi meningkatkan kecepatan angin serta menambah tinggi gelombang.
"Di wilayah Papua Barat, sejumlah daerah akan terjadi hujan lokal, artinya tidak merata semua wilayah. Beberapa daerah akan diselimuti awan," ujarnya lagi.
Masyarakat terutama di wilayah pesisir diimbau untuk waspada. Begitu pula para nelayan yang hendak melaut.
"Perhatikan cuaca, kalau langit gelap sebaiknya pulang. Keselamatan jiwa lebih penting," pungkasnya.*
Baca juga: BMKG: Gelombang di lokasi tenggelamnya KM Nusa Kenari 1,5 meter
Baca juga: Masuki musim kemarau sejumlah daerah masih berpotensi hujan lebat
Pewarta: Toyiban
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019