"Sebuah langkah maju yang tidak banyak," kata Verstappen seperti dikutip laman resmi Formula 1, Jumat.
"Ini tidak akan cukup untuk menantang Ferrari dan Mercedes di lintasan lurus tapi setiap hal akan membantu kami. Kami hanya perlu menekan terus."
Terakhir kali Honda membawa power unit baru, spesifikasi 2, di GP Azerbaijan pada April dan merasakan peningkatan reliabilitas dan sedikit tambahan tenaga dari sana.
Empat balapan berikutnya, di Prancis, Honda terus mengejar ketertinggalan mereka dengan power unit spec-3 yang lebih fokus ke peningkatan performa.
Dua pebalap Red Bull, Max Verstappen dan Pierre Gasly serta pebalap Toro Rosso Daniil Kvyat akan mendapatkan mesin pengapian dalam (ICE) dan turbocharger terbaru dari Honda.
Namun, Kvyat akan mendapatkan penalti mundur posisi start karena telah melebihi alokasi ICE yang dibolehkan, yaitu tiga selama satu musim. Oleh karena itu Toro Rosso memutuskan tidak memberikan power unit baru kepada rekan satu timnya, Alexander Albon untuk menghindari kedua pebalapnya terkena hukuman.
Baca juga:Red Bull pakai mesin baru Honda, Pierre Gasly berkomentar
Baca juga:Ferrari bawa "evolusi kecil" ke GP Prancis
"Tak pernah meleset dari apa yang mereka janjikan jadi itu bagus. Mereka sangat realistis dan jujur tentang itu. Itu lebih penting dari sekedar menjanjikan sesuatu namun tidak terpenuhi. Mereka jelas bekerja sehingga mencapai target tentunya," kata Verstappen soal Honda.
"Sebagai pebalap kalian pasti ingin lebih, tapi mereka tahu itu dan mereka sedang bekerja keras. Kami telah mengatakan sejak awal musim jika ada hal yang lebih baik maka bawa saja, kami tak akan menunggu."
"Kami akan mendapat penalti suatu ketika di musim ini, tapi itu tak masalah, kami hanya ingin mencari performa," kata pebalap asal Belanda itu.
Dalam memproduksi power unit spec-3 itu, Honda memperbaharui bagian turbocharger dengan berkolaborasi dengan departemen mesin Aero khususnya di area desain aerodinamika.
"Data kami menunjukkan peningkatan kekuatan pada versi power unit kami sebelumnya, akan tetapi kami sadar jika kami belum mendapatkan angka seperti yang dimiliki pabrikan lainnya yang memimpin kejuaraan ini," ungkap Direktur Teknis F1 dari Honda Toyoharu Tanabe.
Langkah Honda membawa power unit ketiga mereka itu dipandang berani oleh penulis senior F1 Lawrence Barretto karena biasanya pabrikan akan menunggu sampai GP Belgia atau Italia setelah libur musim panas.
Walau demikian, ini merupakan salah satu langkah pabrikan mesin asal Jepang itu untuk memperkecil jarak dengan tim-tim papan atas di F1 seperti Ferrari dan Mercedes.
Baca juga:Statistik GP Prancis
Baca juga:GP Prancis, Ujian trek Paul Ricard yang merata
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019