"Skuat Singa (Kamerun) masih di Yaounde. Mereka tidak setuju dengan para manajer mereka tentang jumlah bonus mereka," kata juru bicara itu kepada Reuters, Jumat.
Tim juara bertahan tersebut dijadwalkan memulai turnamen pada Selasa dalam pertandingan melawan Guinea-Bissau, tetapi para pemain tidak muncul untuk penerbangan mereka pada Kamis malam karena masalah pembayaran bonus.
Masalah pembayaran sebelum sebuah kompetisi besar sering kali menimpa sejumlah federasi sepak bola Afrika yang seringkali tidak memiliki dana yang memadai untuk membayar pemain mereka dengan jumlah tinggi.
Nigeria dan Ghana telah mengalami masalah serupa di Piala Dunia lalu.
Juru bicara Kementerian Olahraga Gabriel Nloga mengatakan bahwa para pemain masing-masing telah mendapatkan bonus 20 juta franc CFA (sekitar Rp489 juta). Seorang narasumber di federasi sepak bola Kamerun mengungkapkan bahwa para pemain meminta dua kali lipat dari jumlah yang ditawarkan.
Dua narasumber yang dekat dengan perundingan mengatakan bahwa mereka memperkirakan tim untuk meninggalkan Kamerun pada Jumat setelah Kementerian Olahraga sepakat untuk memberikan setiap pemain bonus 5 juta CFA franc setelah kemenangan mereka di turnamen sebelumnya.
Baca juga: Daftar pelatih yang juarai Piala Afrika
Baca juga: Ketentuan pertandingan Piala Afrika 2019
Baca juga: Wasit Kamerun pimpin laga pembuka Mesir kontra Zimbabwe
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019