Setelah pembahasan yang komprehensif tentang masalah ini, ASEAN telah mengembangkan "Wawasan ASEAN tentang Indo-Pasifik," yang penting karena ASEAN sekarang memiliki pendekatan bersama mengenai masalah ini, ujar Ketua ASEAN tahun ini, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, dalam konferensi pers di sela-sela pelaksanaan KTT ASEAN ke-34, Bangkok, Thailand, Minggu.
Wawasan ASEAN tentang Indo-Pasifik muncul mengingat ASEAN perlu berperan dalam menjembatani kerja sama di kawasan Pasifik dan Samudra Hindia.
"Oleh karena itu saya ingin menyampaikan penghargaan saya kepada Yang Mulia, Presiden Indonesia, yang telah memainkan peran penting dalam mengarahkan Outlook ASEAN di Indo-Pasifik," ujar Perdana Menteri Prayut.
PM Prayut mengatakan Outlook ASEAN di Indo-Pasifik yang disepakati ASEAN berlandaskan pada prinsip-prinsip yang diakui secara universal seperti saling percaya, saling menghormati, kepentingan bersama, dan mendukung pendekatan berbasis aturan serta prinsip-prinsip yang terkandung dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara (TAC).
Baca juga: Jokowi: ASEAN harus miliki "outlook" tentang Indo Pasifik
ASEAN percaya bahwa kerja sama dalam konsep Indo-Pasifik harus didasarkan pada inklusifitas dan sentralitas ASEAN, ujar Perdana Menteri Prayut.
Ia menilai konsep baru itu juga harus melengkapi kerangka kerja sama yang ada di tingkat regional dan sub-regional dan menghasilkan hasil nyata dan konkret untuk kepentingan masyarakat di kawasan Asia Tenggara.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya ASEAN untuk memiliki wawasan (outlook) mengenai masalah Indo-Pasifik.
Di dalam sesi Pleno pertemuan puncak itu, Presiden Jokowi menyatakan penting bagi ASEAN untuk memiliki outlook mengenai masalah Indo-Pasifik di tengah situasi ketidakpastian global.
Wawasan ini mencerminkan sentralitas dan kekuatan ASEAN dalam menghormati perdamaian, budaya dialog, dan juga memperkokoh kerja sama.
Baca juga: Kepala negara ASEAN apresiasi Indonesia terkait Outlook Indo-Pasifik
Baca juga: Presiden angkat isu Rakhine State di pertemuan retreat KTT ASEAN
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019