Berdasarkan informasi Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono yang diterima di Jakarta, Senin setelah dilakukan pemutakhiran kekuatan gempa bumi menjadi magnitudo 6,1.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,67 LS dan 138,76 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 85 km arah tenggara Kota Burmeso, Kabupaten Memberamo Raya, Propinsi Papua pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal yaitu sistem Sesar Yapen.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi dipicu oleh penyesaran miring yang merupakan kombinasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique-thrust).
Guncangan gempa dilaporkan dirasakan di Sarmi III-IV MMI, Jayapura II-III MMI di Jayapura, dan Wamena II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 08.50 WIB, Hasil monitoring BMKG sudah terjadi tiga aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 4,7 , magnitudo 5,1 dan magnitudo 4,4.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca juga: Mamberamo pernah alami beberapa kali gempa kuat
Baca juga: Gempa magnitudo 5,4 di Jayapura akibat sesar Mamberamo
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019