• Beranda
  • Berita
  • Menjelajah Kebun Raya Bogor tanpa tersesat dengan Jawara

Menjelajah Kebun Raya Bogor tanpa tersesat dengan Jawara

24 Juni 2019 14:47 WIB
Menjelajah Kebun Raya Bogor tanpa tersesat dengan Jawara
Petugas menunjukkan aplikasi Jelajah, Belajar, dan Wisata di Kebun Raya Indonesia (Jawara) di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (24/6/2019). (ANTARA News/Aditya Pradana Putra)
Dengan luas sekitar 87 hektar dan ribuan koleksi tanaman, Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor menjadi tujuan wisata edukasi yang luas untuk dijelajahi wisatawan.

Tak jarang wisatawan kebingungan, bahkan tersesat, saat mencari titik-titik tertentu di kebun raya yang berdiri sejak 18 Mei 1817 tersebut.

"Oleh karena itu, kami menyediakan aplikasi berbasis Android, Jelajah, Belajar, dan Wisata di Kebun Raya Indonesia atau disingkat Jawara," kata Manajer Humas dan Kerja Sama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kawasan Bogor selaku pengelola PKT Kebun Raya Bogor, Ayi Doni Darussalam di Bogor, Senin.

 
Sejumlah wisatawan berjalan di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (24/6/2019). (ANTARA News/Aditya Pradana Putra)


Doni mengatakan, aplikasi yang menyediakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai pengantarnya tersebut menjadi panduan lokasi dan koleksi tanaman bagi pengunjung yang hanya bisa diakses ketika berada di dalam Kebun Raya Bogor.

"Dengan Jawara yang bisa diunduh secara gratis melalui Play Store ini pengunjung bisa mengetahui jalur yang dilalui dari pengunjung berada menuju spot yang ingin dituju," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, sebanyak 20 tanaman yang langka dan memiliki nilai historis, dan eksotis juga dibahas lengkap di aplikasi Jawara.

"Ke depannya kami akan menambah informasi-informasi pada aplikasi yang mulai dioperasikan sejak 2017 ini," kata Doni.

Awalnya, lanjut Doni, aplikasi Jawara hanya menyediakan panduan dan informasi tentang Kebun Raya Bogor saja.

"Kini Jawara juga menjadi panduan untuk tiga kebun raya lainnya yang diurus LIPI, antara lain Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi (Pasuruan, Jawa Timur), dan Kebun Raya Bali di Bedugul," kata dia.

Doni berharap aplikasi Jawara ini tak hanya menjadi panduan bagi pengunjung agar tidak tersesat saja. "Kami berharap Jawara juga membantu pengunjung mendapatkan informasi lebih banyak lagi sehingga sepulang dari Kebun Raya Bogor mereka bisa memberikan wawasan kepada saudara maupun kawannya," kata Doni

Sementara itu, seorang wisatawan Ratnawati mengatakan aplikasi Jawara yang dapat dia unduh secara gratis tersebut sangat membantunya dalam menjelajah Kebun Raya Bogor.

"Jumlah papan petunjuk sebenarnya sudah banyak sih, tetapi adanya aplikasi Jawara ini jadi membuat kami lebih mudah dalam mencari lokasi di dalam Kebun Raya Bogor," kata Ratna.

Kebun Raya Bogor yang didirikan pada 18 Mei 1817 di bawah pimpinan Profesor Caspar George Carl Reinwardt tersebut awalnya merupakan pusat penelitian tanaman yang hanya memiliki nilai ekonomi bagi pemerintah kolonial Belanda.

Kini dengan koleksi 12.141 spesimen dari 1.202 jenis tanaman, Kebun Raya Bogor menjadi pusat penelitian dan konservasi beragam tanaman dan "menjelma" sebagai kebun botani terbaik keenam di dunia, serta terbaik di Asia Tenggara.

Baca juga: Kebun raya Bogor pamerkan puluhan jenis baru tumbuhan

Baca juga: Dua jenis tanaman langka diperkenalkan LIPI

Baca juga: Pengunjung Kebun Raya Bogor capai 10.613 orang

Pewarta: Aditya Pradana Putra
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019