Ia mengingatkan soal penggunaan senjata nuklir pada masa lalu oleh Amerika Serikat serta komentar baru-baru ini, yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump bahwa ia telah mengurungkan serangan militer ke Iran karena khawatir serangan itu akan menewaskan 150 orang.
"Betul itu, khawatir soal nasib 150 orang? Lalu, berapa banyak orang yang sudah kalian bunuh dengan sebuah senjata nuklir? Berapa generasi yang kalian musnahkan dengan senjata-senjata seperti ini?" kata Zarif, mempertanyakan tindakan AS.
"Justru kita, yang karena alasan agama, tidak pernah akan mengembangkan senjata nuklir," tegasnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Iran akan turunkan komitmen perjanjian nuklir pada 7 Juli
Baca juga: Iran pernah punya pikiran kuasai bom nuklir
Baca juga: Paus serukan larangan senjata nuklir di dunia
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019