"Kemampuan mereka untuk meracik sabu dengan kualitas impor itu sama. Terakhir kita temukan, makin ke belakang untuk proses alat-alat dan proses pembuatannya sudah hampir sempurna," ujar AKBP Erick ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Rabu.
Erick mengatakan tersangka MS (42) sudah melakukan berbagai uji coba di rumah tersebut yang membuat kualitas sabu yang diproduksi semakin bagus.
Dalam keterangannya, tersangka juga mengatakan uji coba yang dilakukan tidak selalu berhasil.
"Apabila gagal efeknya sangat bahaya, karena yang dihasilkan itu adalah senyawa kimia yang beracun yang bisa menyebabkan hal yang fatal, meninggal atau sebagainya," kata Erick.
Tersangka merupakan murid dari tersangka PC yang ditangkap di Cipondoh, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu. Menurut Erick, tersangka MS sudah hampir enam bulan berguru pada tersangka PC.
Saat penggrebekan, Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat juga menemukan vape liquid.
"Itu masih kami teliti, informasi awal dari keterangan tersangka, dia masih mencoba meracik, cuma meracik ini kami masih curiga, apakah meracik nantinya dengan campuran bahan sabu," ujar Erick.
"Apabila itu terjadi, ini akan menjadi modus baru dan akan sangat fatal akibatnya bagi masyarakat," tambah dia.
Baca juga: Polsek Kalideres sita dua kilogram sabu dan 150.000 butir ekstasi
Baca juga: Tingkat pengamanan pabrik sabu rumahan di Kalideres dinilai tinggi
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019