Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kupang, Apolinaris S. Geru mengharapkan, sekolah lapang iklim (SLI) kopi dan kakao dapat mendukung peningkatan produktivitas dan kualitas dua komoditi tersebut di Kabupaten Ngada, Flores.Tetapi SLI kali ini atas kerja sama BMKG, su-re.co dan SEI pada tahun 2019 diselenggarakan SLI kopi dan kakao,
"SLI kopi dan kakao ini merupakan SLI pertama di sektor perkebunan yang diselenggarakan Stasiun Klimatologi Kupang. Saya harapkan, SLI ini dapat mendukung peningkatan produktivitas dan kualitas kopi dan kakao khususnya di Kabupaten Ngada, Bajawa," kata dia, di Kupang, Rabu.
Dia mengemukakan hal itu, pada pembukaan SLI kopi dan kakao di Kupang bagi para pendamping petani kopi dan kakao dari Kabupaten Ngada, Flores.
Sejak 2010, SLI yang diselenggarakan oleh Stasiun Klimatologi Kupang adalah SLI untuk sektor pertanian yaitu komoditas tanaman pangan jagung dan padi.
Baca juga: Sekolah Lapang Iklim peran BMKG dukung ketahanan pangan
"Tetapi SLI kali ini atas kerja sama BMKG, su-re.co dan SEI pada tahun 2019 diselenggarakan SLI kopi dan kakao," katanya.
Apolinaris juga menyampaikan kepada para peserta agar dapat mengikuti sekolah lapang iklim ini secara baik, sehingga bisa diimplementasikan di lapangan.
"Saya harapkan peserta dapat mengikuti SLI ini dengan baik, dan setelah kembali ke tempat tugas, agar dapat menjadi corong informasi iklim BMKG kepada masyarakat petani kopi dan kakao di Bajawa-Ngada, sehingga dapat mendukung peningkatan produktivitas dan kualitas kopi dan kakao," jelasnya.
Kegiatan SLI ini diikuti empat orang yang berasal dari Lembaga Advokasi dan Penguatan Masyarakat Sipil (Lapmas) Kabupaten Bajawa-Ngada.
Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama BMKG Stasiun Klimatologi Kupang dengan PT. Sustainability Resilience.Co (su-re.co) dan Stockholm Environment Institute (SEI).
Baca juga: BMKG: Banyak negara mengadopsi program sekolah lapang iklim
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019