“Kami sangat khawatir anak-anak tidak bisa masuk ke sekolah unggulan akibat sistem zonasi,” kata Yanti Sully di Jayapura, Rabu.
Dikatakannya, dampak sistem zonasi menyebabkan anak tidak bisa diterima di sekolah unggulan karena sekolah tersebut tidak masuk dalam zona tempat tinggal pelajar bermukim.
"Anak saya tidak bisa mendaftar di SMP Negeri 1 Jayapura akibat sistem zonasi dan disarankan bersekolah di SMP lain yang berada di dekat tempat tinggal," kata Yanti, ibu tiga anak yang mengaku juga lulusan SMPN 1 Jayapura.
Menurut dia, sebelum diberlakukan, sistem zonasi seharusnya disosialisasikan terlebih dahulu kepada orang tua. Tanpa sosialisasi, sistem tersebut langsung diterapkan sehingga membingungkan orang tua saat pendaftaran, apalagi bila di lingkungan sekitar rumah hanya ada sekolah swasta.
Hal serupa juga diungkapkan Martha, ibu empat anak yang anak bungsunya hendak masuk SMP. Dia berharap tetap dibuka peluang bagi anak-anak Papua yang ingin melanjutkan sekolah ke sekolah unggulan.*
Baca juga: SMP 3 Wamena tetap akomodir siswa baru tanpa identitas
Baca juga: Zonasi solusi melokalisir permasalahan pendidikan di Papua
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019