"Dalam waktu lima tahun terakhir, riset Indonesia meningkat pesat dan kita dorong agar semakin banyak inovasi yang dihasilkan di bidang pangan, kesehatan dan mitigasi bencana," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dalam keterangan pers kementerian yang diterima di Jakarta, Kamis.
"Ketahanan pangan, kesehatan, dan kebencanaan masih menjadi tantangan bagi Indonesia, maka integrasi berbagai bidang ini menjadi penting dalam menghadapi era revolusi 4.0, karena pangan dengan pertanian, kesehatan, dan kebencanaan sangat erat kaitannya. Oleh karena itu perguruan tinggi harus berperan menciptakan inovasi teknologi pada bidang pangan, kesehatan dan kebencanaan yang dapat bermanfaat bagi rakyat Indonesia," kata dia.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi ingin perguruan tinggi swasta dan negeri di Indonesia, yang jumlahnya sekitar 4.670, terus meningkatkan kualitas pembelajaran, riset, dan inovasi.
Nasir juga berharap universitas swasta seperti Universitas Pelita Harapan berkontribusi dalam peningkatan inovasi di bidang ketahanan pangan, kesehatan dan kebencanaan melalui penelitian-penelitian berbasis iptek, program pendidikan dan pengajaran, serta program pengabdian masyarakat.
Rektor Universitas Pelita Harapan Jonathan L Parapak mengatakan universitasnya turut berperan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang andal melalui program-program pengajaran dan penelitian.
Baca juga: Presiden: perguruan tinggi wajib fasilitasi pengembangan inovasi
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019