Petugas medis dari Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dibekali teknik hipnoterapi sebagai salah satu komunikasi persuasif dalam menangani jamaah haji di luar penanganan medis yang dilakukan.
Berdasarkan keterangan pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Kamis, TKHI dibekali teknik komunikasi persuasif yang seperti promosi kesehatan, Spritiual Emotional Freedom Technique (SEFT), hipnoterapi, dan terapi pijat titik akupresur.
Pembekalan ini diberikan untuk kondisi jamaah tertentu yang butuh penanganan khusus tidak hanya perawatan secara medis.
“Beberapa pengalaman petugas kesehatan ketika menghadapi jamaah haji yang merasakan kelelahan atau stres. Sementara kemampuan teknis sebagai tenaga kesehatan yang menonjol ialah memberikan tindakan medis dengan pengobatan. Padahal bisa didukung dengan penanganan kekuatan mental dan mendorong motivasi spiritual kepada jamaah,” ujar pelatih dari Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Jawa Barat Iman Kastubi.
Saat pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, tak jarang dijumpai jamaah haji yang mengalami kelelahan dan stres sehingga tidak mau beraktivitas, atau sebaliknya beraktivitas secara berlebihan.
Hal ini dapat disebabkan karena faktor usia, beratnya prosesi haji, cuaca ekstrem, atau ketidakmampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Teknik komunikasi seperti hipnoterapi dan SEFT dinilai perlu sebagai salah satu upaya untuk melengkapi kemampuan teknis tenaga kesehatan guna kemandirian jamaah dalam memelihara kesehatannya.
Dalam melakukan promosi kesehatan, TKHI diajarkan bagaimana menyampaikan penyuluhan kepada jemaah haji untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) atau imbauan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Iman mengatakan banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan kemampuan hipnoterapi, salah satunya untuk terapi gangguan fisik dan psikologis.
Seluruh TKHI diperkenalkan dengan protokol atau tahapan demi tahapan tindakan yang harus dilakukan untuk menghipnosis seseorang. Mulai dari tahap pra induksi, lalu induksi untuk memberikan sugesti yang dapat membawa pasien untuk berpindah dari alam sadar ke setengah sadar.
Dalam kondisi relaksasi, pasien atau jamaah akan dibimbing memasuki kondisi hipnosis yang lebih dalam. Pada fase ini bisa diberikan sugesti kesehatan badan atau perasaan gembira atau keadaan positif lainnya yang disesuaikan dengan kondisi jemaah. Proses ini dapat dilalui dalam tempo waktu 5 hingga 10 menit.
Metode hipnoterapi ini terbukti ampuh untuk mengatasi masalah kejiwaan seperti fobia kecemasan meninggalkan keluarga.
Baca juga: Cuaca 50 derajat jadi tantangan petugas layanan transportasi haji
Baca juga: Petugas haji diharapkan mengetahui karakter jamaah
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019