"Banyak sekali pembelinya," kata Lulus Yohanes Sutanto, pedagang yang menjual produk seni tulis di Pekan Raya Jakarta, Kamis.
Lulus mengaku omzetnya berjualan di PRJ mencapai Rp2-Rp3 juta pada hari biasa dan Rp3-Rp5 juta pada akhir pekan, lebih banyak dibandingkan saat berjualan di tempat lain.
Produk kerajinan seni tulis yang dijualnya antara lain boneka, sign wood, kaligrafi dari produk kerajinan seni tulis lain yang terbuat dari kayu.
Untuk boneka kayu, Lulus menetapkan harga antara Rp50.000 - Rp90.000, sign wood dihargai Rp50.000 - Rp160.000. Sementara kerajinan seni pahat lain sekitar Rp70.000 - Rp200.000.
Selain untuk meraup untung besar, motivasinya mengikuti pameran produk di festival Jakarta Fair adalah untuk memperkenalkan hasil karya kerajinan seni pahat dan tulis yang dibuatnya.
Lulus seperti pengusaha UMKM lain di festival itu, mengaku senang berjualan di PRJ dan ingin mengikuti kembali festival Jakarta Fair Kemayoran tahun berikutnya.
"Semoga tahun depan bisa ikut lagi," tambahnya.
Sementara itu, beberapa pengunjung yang membeli produk kerajinan tersebut mengaku tertarik membeli karena produknya cukup unik dan bisa dipajang untuk asesoris ruangan.
"Unik-unik tulisannya. Jadi pingin beli banyak buat dipajang di depan pintu, di dalam kamar," kata Rini, pengunjung asal Rawamangun Jakarta Timur, yang membeli produk kerajinan tersebut.
PRJ 2019 diselenggarakan sejak 22 Mei dan akan berlangsung hingga 30 Juni.
Harga tiket masuk khusus Senin sebesar Rp25.000, sedangkan Selasa hingga Kamis Rp30.000, dan Jumat hingga Minggu Rp40.000.
PRJ 2019 diikuti 2.700 perusahaan peserta dalam 1.500 stan yang memamerkan berbagai produk dari berbagai skala usaha, mulai dari perusahaan multinasional hingga usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Baca juga: Jakarta Fair bantu kurangi pengangguran
Baca juga: Pengelola: PRJ beri dampak besar terhadap perekonomian Jakarta
Baca juga: Stan kuliner paling ramai diserbu pengunjung Jakarta Fair
Pewarta: Katriana
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019