Penendang pertama dan kelima Paraguay, Gustavo Gomez serta Derlis Gonzalez, gagal melakoni tugasnya, sehingga ketika algojo terakhir Brazil Gabriel Jesus melesakkan bola ke dalam gawang Tim Samba menang adu penalti dengan skor 4-3, demikian catatan laman resmi turnamen.
Penyerang Liverpool, Roberto Firmino, bertugas menjadi algojo keempat namun tembakannya yang sudah tak tertebak oleh kiper Roberto Fernandez malah melenceng dari sasaran.
Beruntung bagi Firmino, Gonzalez yang menjadi penendang kelima Paraguay mengikuti jejaknya, menendang ke arah yang sama dan dengan jarak melenceng yang hampir sama, sehingga memberikan kesempatan Jesus memastikan langkah Brazil ke semifinal.
Hasil itu sekaligus mematahkan catatan buruk Brazil kontra Paraguay dalam dua pertemuan terakhir di Copa America yang selalu kalah lewat adu penalti.
Di babak semifinal, Brazil akan menanti pemenang laga perempat final lain antara Venezuela kontra Argentina yang akan berlangsung pada Sabtu (29/6) dini hari WIB di Maracana, Rio de Janeiro.
Baca juga: Prediksi Venezuela vs Argentina, panggung pertaruhan dua momentum
Kendati menguasai jalannya pertandingan sejak sepak mula dan memperoleh peluang pertama lewat tembakan lemah Firmino, Brazil malah mendapati gawang mereka lebih dulu mendapat ancaman serius lewat tendangan Gonzalez yang berhasil diamankan kiper Alisson Becker pada menit ke-29.
Skor imbang nirgol bertahan hingga babak pertama usai tanpa peluang berarti bagi tuan rumah yang memasuki ruang ganti untuk turun minum diiringi cemoohan para suporter.
Pada menit ke-54, wasit Roberto Tobar menunjuk titik putih usai insiden pelanggaran Fabian Balbuena terhadap Firmino, namun ia menghabiskan waktu cukup sekira empat menit untuk meninjau tayangan ulang VAR. Wasit kemudian menganulir hadiah penalti menjadi tendangan bebas namun memperberat tindakan kepada Balbuena berupa kartu merah.
Tendangan bebas yang dieksekusi menyasar sudut bawah gawang, namun kiper Roberto Fernandez sigap mengantisipasi datangnya bola.
Ketimpangan jumlah pemain berusaha terus dieksploitasi Brazil namun sejumlah peluang terbuang begitu saja, termasuk ketika Jesus mendapat bola liar di hadapan gawang tapi tembakannya melenceng tak karuan pada menit ke-76.
Tepat pada pengujung waktu normal, Willian hampir mencetak gol kemenangan Brazil jika saja bola tembakannya dari tepian kotak penalti tak ditolak tiang gawang.
Tambahan waktu tujuh menit karena gangguan peninjauan VAR yang kerap terjadi juga tak bisa dimanfaatkan oleh Brazil untuk mengkonversi gempuran bertubi-tubi mereka ke gawang Paraguay menjadi gol.
Baca juga: Panitia Copa America puas dengan penggunaan VAR
Lantaran skor nirgol tak berubah, pemenang pertandingan ditentukan lewat adu penalti, di mana Paraguay mendapat kesempatan menendang lebih dulu namun sang kapten mendapati eksekusi tertebak dan ditepis Alisson.
Paraguay berusaha mengabaikan pertanda buruk itu ketika tiga penendang mereka berikutnya Miguel Almiron, Bruno Valdez dan Rodrigo Rojas sukses melakukan tugasnya.
Sebaliknya di kubu Brazil tiga penendang pertama mereka selalu sukses yakni Willian, Marquinhos dan Philippe Coutinho.
Akan tetapi ketika tiba penendang giliran penendang keempat Firmino, ia mengirim bola menceng di sisi kiri gawang. Beruntung bagi penyerang Liverpool itu, adegan itu berulang ketika Gonzalez sebagai penendang kelima Paraguay menghadapi bola.
Kegagalan Gonzalez diikuti eksekusi tenang Jesus yang berhasil memastikan kemenangan Brazil.
Baca juga: Kolombia senang bertemu Chile pada perempat final
Baca juga: Jadwal babak gugur Copa America, kali kedua tanpa tim undangan
Susunan pemain:
Brazil (4-2-3-1): Alisson Becker; Dani Alves (Lucas Paqueta), Marquinhos, Thiago Silva, Filipe Luis (Alex Sandro); Arthur Melo, Allan (Willian); Gabriel Jesus, Philippe Coutinho, Everton; Roberto Firmino
Pelatih: Tite
Paraguay (5-4-1): Roberto Fernandez; Ivan Piris, Gustavo Gomez, Fabian Balbuena, Junior Alonso, Santiago Arzamendia (Bruno Valdez); Derlis Gonzalez, Richard Sanchez (Juan Escobar), Celso Ortiz, Hernan Perez (Rodrigo Rojas); Miguel Almiron
Pelatih: Eduardo Berizzo
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019