Brazil memenangkan pertandingan perempat final melawan Paraguay itu dengan 4-3 lewat adu penalti setelah kedua tim seri 0-0 selama 90 menit waktu normal.
Tite menyatakan level bertanding di Arena Gremio secara negatif dipengaruhi oleh permukaan tanah yang tidak rata.
"Absurd pada level tinggi seperti ini kita bermain di lapangan di mana kita sulit mengontrol bola," kata Tite kepada wartawan. "Pemain sampai perlu tiga sentuhan untuk mengendalikan bola. Ini absurd."
Renato Portaluppi, pelatih klub Brazil Gremio, berkata kepada ESPN Brazil belum lama pekan ini bahwa "rumputnya secara menyedihkan tidak dalam kondisi terbaik'.
Baca juga: Brazil didenda akibat teriakan antihomoseks
Sejumlah pemain dan ofisial juga sudah menyuarakan ketidaksetujuannya dengan lapangan bermain yang digunakan dalam turnamen ini.
Salah satu figur terbesar yang mengkritiknya adalah Lionel Messi yang kesulitan bermain sewaktu melawan Qatar ketika umpan yang mengarah kepadanya terganggu tanah berlubang sebelum dia melepaskan berusaha menciptakan gol.
"Semua lapangan tempat kita bermain keadaannya buruk. Ini menyulitkan," kata Messi seperti dikutip AFP.
Pemain Uruguay Luis Suarez dan pemain Kolombia James Rodriguez juga mengeluhkan lapangan tidak rata, dengan yang paling keras dikritik lapangan Fonte Nova di Salvador dan Maracana di Rio.
Baca juga: Ke semifinal, Brazil butuh adu penalti taklukkan 10 pemain Paraguay
"Saat saya (mengeluh), saya dikritik," kata pelatih Argentina Lionel Scaloni. "Mereka bilang saya cari-cari alasan. Tetapi Anda tidak bisa bermain di lapangan seperti itu."
Penyelenggara Copa America menyanggah kritik itu.
"Kami melihat lapangan yang datar dengan idealnya ditutup rumput," kata Thiago Jannuzzi, manajer komisi pihak penyelenggara, kepada wartawan belum lama ini saat mambahas kemajuan turnamen itu. Semua lapangan layak untuk turnamen ini."
Brazil, yang berambisi menjuarai Copa untuk pertama kali sejak 2007, kini mengharapkan permukaan lapangan yang lebih baik di Stadion Mineirao di Belo Horizonte di mana mereka akan memainkan pertandingan semifinal melawan Argentina atau Venezuela.
Venue itu mewariskan luka kepada Brazil karena di sanalah mereka dihajar Jerman 1-7 pada semifinal Piala Dunia 2014.
Baca juga: Argentina tak boleh meremehkan Venezuela
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019