PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII memastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG sudah kembali pulih setelah kurang lebih tiga minggu banjir melanda beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra).Alhamdulillah, seluruh lembaga penyalur produk-produk Pertamina pada wilayah banjir di Sultra sudah normal seperti sedia kala
"Alhamdulillah, seluruh lembaga penyalur produk-produk Pertamina pada wilayah banjir di Sultra sudah normal seperti sedia kala," kata Unit Manager Comumunication dan CSR Pertamina MOR VII, Hatim Ilwan, di Kendari, Jumat.
Sejak awal bencana, kata Hatim, Pertamina sudah langsung menerapkan pola RAE (Regular Alternative on Emergency) yang otomatis dihidupkan jika muncul kendala distribusi BBM/LPG.
"Terhitung sejak Minggu (9/6) jalur distribusi armada mobil tangki BBM dan LPG Pertamina telah dialihkan melalui jalur distribusi alternatif," katanya.
Tercatat per Jumat ini, katanya, stok BBM dan LPG di Provinsi Sulawesi Tenggara dalam kondisi aman, masing-masing berada di level 4 hari untuk premium, 5 hari untuk solar, 11 hari untuk pertamax, 11 hari untuk avtur dan 2 hari untuk LPG.
"Ini merupakan hasil dari optimalisasi jalur distribusi alternatif yang dilakukan selama terjadi banjir, kini Terminal BBM dan LPG Pertamina di Kabupaten Kolaka, dan Kota kendari berada dalam posisi stok normal dan aman," ujar Hatim.
Dijelaskan, pemulihan yang cukup cepat ini berkat kesigapan seluruh tim Pertamina dalam melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hambatan alam dan force majeur.
"Ini tak lain karena kami sudah memiliki pola-pola pengalihan pasokan yang sudah dirancang sebelumnya," katanya.
Upaya pemulihan jalur katanya, juga dilakukan pada distribusi BBM dan LPG di ruas yang beberapa titik di antaranya mengalami jembatan putus seperti di Ameroro dan Asera, dengan koordinasi yang aktif bersama pihak-pihak terkait.
"Tujuannya untuk percepatan perbaikan jembatan agar pemulihan jalur distribusi dapat dilaksanakan tidak hanya dalam waktu yang singkat namun juga tetap mengedepankan aspek keselamatan hingga akhirnya dapat dilalui mobil tangki BBM dan LPG dengan bobot maksimum 8 Ton," katanya.
Hatim menegaskan, untuk daerah-daerah yang terdampak oleh bencana banjir, seperti Kabupaten Konawe, Konawe Utara dan Kolaka Timur, seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sudah beroperasi secara normal.
Disebutkan, di Kolaka Timur, 4 SPBU yang ada di sana seluruhnya sudah beroperasi, kemudian sebanyak 5 SPBU di Konawe juga sudah seluruhnya beroperasi melayani masyarakat dengan normal, sedangkan di Konawe Utara yang merupakan daerah terdampak banjir paling parah, sebanyak 4 SPBU sudah kembali melayani konsumen.
"Apabila masyarakat sebelumya tidak dapat mengakses SPBU 76.933.04 Wiwirano yang lokasinya terisolasi karena banjir, saat ini sudah dapat membeli BBM di SPBU tersebut yang sudah kembali beroperasi secara normal setelah dilakukan pengiriman produk premium sebanyak 32 kiloliter ke SPBU tersebut," kata Hatim.
Sementara untuk distribusi LPG, lembaga penyalur yang berada di wilayah terdampak banjir sebanyak 2 SPBBE di Kendari dan Kolaka, serta 11 agen LPG, semuanya sudah beroperasi dengan normal semenjak Jumat (21/6) bersamaan dengan surutnya genangan air.
Baca juga: Pertamina Sultra beri sanksi 14 SPBU nakal
Baca juga: Konsumsi premium di Sultra turun 23 persen
Pewarta: Hernawan Wahyudono dan Suparman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019