Tugas ini merupakan kehormatan, maka laksanakan tugas semaksimal mungkin untuk berbakti pada negara tanpa mengharap pamrih apapun, karena hidup dan mati prajurit adalah untuk ibu pertiwi,
Prajurit TNI AD yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia, Jumat ini tiba di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, untuk menggantikan prajurit yang sebelumnya bertugas di kawasan itu.
Beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada Senin (24/6), 450 prajurit Satgas Pamtas itu dilepas keberangkatannya oleh Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto yang yang langsung bertindak sebagai Irup sekaligus memeriksa pasukan dalam gelar upacara pelepasan menuju perbatasan negara.
450 prajurit yang dilepas itu sebelumnya juga diterima dalam upacara yang sama di Pelabuhan Semayang, Balikpapan. Mereka berasal dari Batalyon Infanteri Yonif Raider 303/Setia Sampai Mati Divif-1 Kostrad.
Dalam kesempatan itu Pangdam VI/Mulawarman mengatakan, keberadaan Satgas Pamtas RI-Malaysia akan memberikan efek tangkal bagi pihak manapun yang berniat mengganggu keutuhan dan kedaulatan wilayah Indonesia, sekaligus sebagai jaminan bagi masyarakat dapat beraktivitas sehari-hari dengan tenang.
"Tugas ini merupakan kehormatan, maka laksanakan tugas semaksimal mungkin untuk berbakti pada negara tanpa mengharap pamrih apapun, karena hidup dan mati prajurit adalah untuk ibu pertiwi," tegasnya.
Subiyanto juga menyampaikan beberapa penekanan, antara lain para prajurit yang bertugas selalu menjaga pelaksanaan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing dalam setiap pelaksanaan tugas, karena ibadah merupakan kewajiban bagi setiap umat beragama.
Hal lain yang menjadi penekanan adalah memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI dalam langkah pengabdian, termasuk melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan untuk berbuat yang terbaik bagi negara dan bangsa.
Ia melanjutkan bahwa Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 303 Kostrad ini akan merotasi Yonif 144 Jaya Yuda.
Mereka akan bertugas menjaga perbatasan di sepanjang 1.038 km yang di garis itu terdapat 55 Pos Perbatasan RI-Malaysia di dua kabupaten pada dua provinsi, yakni Kabupaten Malinau di Provinsi Kaltara dan Kabupaten Mahakam Ulu di Provinsi Kaltim.
450 prajurit itu wilayah tugasnya dibagi dua, yakni sebagian ke Malinau dan sebagian lagi ke Mahakam Ulu. Selain itu, akan berangkat pula 450 prajurit dari Yonif Raider 600 Modang untuk bertugas di Kabupaten Nunukan, Kaltara.
"Sedangkan hari ini separuh kekuatan akan bertolak terlebih dahulu menggunakan kapal KRI Teluk Hading 538 menuju Kota Tarakan, Kaltara, dan secara bertahap seluruhnya akan diberangkatkan sesuai pos penempatan masing-masing," terangnya.
Sejumlah pejabat terkait dari Kodam VI/Mulawarman tampak hadir dalam upacara yang digelar dengan tertib dan khidmat yang berlatar belakang KRI Teluk Hading 538 tersebut. KRI ini merupakan salah satu kapal perang yang menjadi kebanggan TNI.
Baca juga: Pamtas RI-Malaysia amankan 160 senpi rakitan
Baca juga: TNI-AD koordinasi dengan Kemhan terkait prajurit terpapar radikalisme
Baca juga: Mensos: TMMD mampu mempercepat penanganan masalah sosial di daerah 3T
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019