Siklus menstruasi adalah perubahan dalam tubuh perempuan, khususnya pada bagian organ reproduksi.
Menstruasi terjadi ketika lapisan dinding rahim (endometrium) yang menebal luruh karena tidak adanya pembuahan sel telur. Siklus menstruasi pada tiap wanita berbeda-beda, bisa terjadi antara 23-35 hari, namun rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari.
Ada tiga fase dalam siklus menstruasi, yakni fase menstruasi, fase praovulasi dan ovulasi serta fase pramenstruasi.
Pada fase pertama, lapisan dinding rahim meluruh jadi darah menstruasi. Jumlah darah yang keluar berkisar antara 30-40 ml pada tiap siklus. Nyeri haid terjadi pada ketika darah menstruasi keluar dalam jumlah banyak pada hari pertama hingga ketiga.
Nyeri atau kram biasa terjadi pada bagian panggul, kaki dan punggung. Dikutip dari siaran pers Alodokter, nyeri perut biasa dirasakan saat awal haid karena kontraksi dalam rahim.
"Meski menyebabkan rasa sakit, kontraksi yang terjadi selama menstruasi sebetulnya berfungsi membantu mendorong dan mengeluarkan lapisan dinding rahim yang luruh menjadi darah menstruasi."
Pada fase praovulasi, lapisan dinding rahim mulai menebal. Lapisannya cukup tipis dan bisa dilewati sperma dengan mudah. Bila ingin memiliki momongan, sebaiknya lakukan hubungan intim pada masa praovulasi.
Fase ini tidak selalu terjadi pada hari ke-14 sejak siklus pertama. Masa ovulasi berbeda-beda pada tiap perempuan, tergantung pada siklus menstruasi juga faktor seperti stres, sakit, diet atau olahraga.
Fase ketiga adalah fase pramenstruasi di mana dinding rahim semakin menebal. Jika tidak ada pembuahan, perempuan dapat merasakan gejala pramesntruasi seperti emosi yang lebih sensitif atau perubahan kondisi fisik seperti nyeri payudara, kembung dan mudah lelah serta pusing.
Menstruasi terjadi ketika lapisan dinding rahim (endometrium) yang menebal luruh karena tidak adanya pembuahan sel telur. Siklus menstruasi pada tiap wanita berbeda-beda, bisa terjadi antara 23-35 hari, namun rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari.
Ada tiga fase dalam siklus menstruasi, yakni fase menstruasi, fase praovulasi dan ovulasi serta fase pramenstruasi.
Pada fase pertama, lapisan dinding rahim meluruh jadi darah menstruasi. Jumlah darah yang keluar berkisar antara 30-40 ml pada tiap siklus. Nyeri haid terjadi pada ketika darah menstruasi keluar dalam jumlah banyak pada hari pertama hingga ketiga.
Nyeri atau kram biasa terjadi pada bagian panggul, kaki dan punggung. Dikutip dari siaran pers Alodokter, nyeri perut biasa dirasakan saat awal haid karena kontraksi dalam rahim.
"Meski menyebabkan rasa sakit, kontraksi yang terjadi selama menstruasi sebetulnya berfungsi membantu mendorong dan mengeluarkan lapisan dinding rahim yang luruh menjadi darah menstruasi."
Pada fase praovulasi, lapisan dinding rahim mulai menebal. Lapisannya cukup tipis dan bisa dilewati sperma dengan mudah. Bila ingin memiliki momongan, sebaiknya lakukan hubungan intim pada masa praovulasi.
Fase ini tidak selalu terjadi pada hari ke-14 sejak siklus pertama. Masa ovulasi berbeda-beda pada tiap perempuan, tergantung pada siklus menstruasi juga faktor seperti stres, sakit, diet atau olahraga.
Fase ketiga adalah fase pramenstruasi di mana dinding rahim semakin menebal. Jika tidak ada pembuahan, perempuan dapat merasakan gejala pramesntruasi seperti emosi yang lebih sensitif atau perubahan kondisi fisik seperti nyeri payudara, kembung dan mudah lelah serta pusing.
Lapisan dinding rahim akan meluruh jadi darah menstruasi bila tidak terjadi pembuahan.
Baca juga: Makanan ini perlu wanita konsumsi saat menstruasi
Baca juga: Benarkah lemak jadi penyebab menstruasi tidak teratur?
Baca juga: Makanan ini perlu wanita konsumsi saat menstruasi
Baca juga: Benarkah lemak jadi penyebab menstruasi tidak teratur?
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019