CEO Crown Group (pengembang properti di Australia) Iwan Sunito mengatakan bisnis properti di Indonesia memang sedang menunjukkan perlambatan kinerja pertumbuhannya tetapi diyakini akan meningkat pascapemilu.Properti di Indonesia memang lamban pertumbuhannya, namun sesudah pemilu ini biasanya meningkat.
"Properti di Indonesia memang lamban pertumbuhannya, namun sesudah pemilu ini biasanya meningkat," kata Iwan Sunito kepada Antara di Jakarta, Senin.
Menurut Iwan, peningkatan terhadap bisnis properti turut didukung dengan dihapuskannya pajak PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) untuk hunian yang dijual di bawah Rp30 miliar.
Selain itu, ujar dia, potensi peningkatan properti akan semakin besar ketika pemerintah atau pihak pengembang properti mengutamakan amenitas.
Baca juga: Pengembang properti optimistis daya beli masyarakat kian meningkat
"Saat ini terjadi pergerakan besar terutama pada pertumbuhan penduduk yang memiliki kebutuhan kenyamanan tinggi terutama di tengah kota," kata Iwan mengenai salah satu faktor yang dapat membuat bisnis properti meningkat.
Iwan mengatakan konsep kenyamanan untuk komunitas dalam sebuah hunian harus diutamakan dibandingkan kemewahan terutama bagi generasi milenial sebagai pembeli potensial.
Pria yang lahir di Surabaya itu mencontohkan kehadiran co-working space di apartemen berkonsep water front yang akan dibangunnya 2020 di Ancol Jakarta.
Baca juga: Harga tanah dan kebutuhan lahan untuk hunian di DKI
Water front merupakan konsep hunian yang langsung menghadap laut contohnya seperti yang sudah diterapkan di Dubai, Uni Emirat Arab.
"Ini proyek katalis, tapi saya yakin akan banyak yang mencontoh dan bisa meningkatkan pertumbuhan properti di Indonesia," kata pria yang pernah dinobatkan oleh Southern Courier sebagai orang yang paling berpengaruh di Sydney.
Sebelumnya, bisnis properti di Indonesia dalam kondisi yang pertumbuhan yang lambat. Berdasarkan data BI (Bank Indonesia) pada kuartal I 2019 bisnis ini mengalami peningkatan sebesar 0.1 persen melambat dari kuartal sebelumnya sebesar 0.62 persen.
Baca juga: Investasi properti diperkirakan terdampak perang dagang AS-China
Baca juga: Praktisi sebut banyak cara membeli rumah di usia muda
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019