Muddai Madang bersama pendukungnya akan tetap hadir pada Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) KONI di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (2/7) karena menganggap keputusan yang ada tidak sah.
"Surat tidak lolos itu tidak datang dari TPP, tapi justru dari Ketua Umum KONI. Ini jelas tidak menyalahi aturan," kata Muddai Madang di Jakarta, Senin.
Berdasarkan keputusan yang didapat, mantan Ketua KONI Sumatra Selatan itu hanya mendapatkan dukungan tujuh pengprov KONI dari yang seharusnya 10 pengprov. Sedangkan dari pengurus cabang olahraga diklaim lebih dari 21 cabang olahraga yang ditetapkan.
Meski demikian, Muddai dan pendukungnya tetap mempunyai keyakinan jika bakal lolos sebagai calon dan akan bersaing dengan Marciano Norman yang telah dinyatakan lolos oleh TPP yang dibentuk oleh KONI Pusat pimpinan Tono Suratman.
"Aklamasi itu memang halal. Tapi ini olahraga. Harus punya jiwa petarung. Jadi jangan sendiri," Muddai menegaskan.
Keinginan Muddai itu didukung penuh oleh Ketua KONI Sumatra Barat Syaiful Yahum. Menurut dia, pihaknya akan bekerja keras agar calonnya bisa diloloskan sebagai salah satu jagoan pada Musornaslub KONI tersebut.
"TPP seharusnya menerima siapa saja yang mendaftar. Untuk keputusannya tergantung 'floor'. Besok, kami pendukung Pak Muddai akan berusaha maksimal agar floor bisa menyetujui," katanya menegaskan.
Menurut dia, yang berlangsung pada Selasa (2/7) bukan Musornaslub melainkan Musornas biasa karena hanya memajukan jadwal pemilihan Ketum KONI baru yang seharusnya dilakukan pada Desember mendatang sesuai batas akhir kepemimpinan Tono Suratman.
Muddai Madang berdasarkan pengakuan dari salah satu pendukungnya, yaitu Ketua Umum Persatuan Sambo Indonesia (Persambi) Khrisna Bayu telah mendapatkan dukungan 40 pemilik suara. Dengan demikian, pihaknya optimistis calonnya bakal bisa bersaing di Musornaslub.
Baca juga: Marciano janji perbaiki hubungan KONI dengan Kemenpora
Baca juga: Marciano sudah siapkan program unggulan jika terpilih jadi Ketum KONI
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019