CEO Crown Group (pengembang properti Australia) Iwan Sunito menegaskan pendidikan di Indonesia penting untuk dipromosikan ke luar negeri agar investor asing menanamkan modalnya di Indonesia.Australia sebagai salah satu negara yang memiliki banyak investor asing karena banyaknya jumlah pelajar yang berasal dari luar Australia.
"Salah satu alasan besar kenapa banyak orang membeli rumah sebagai investasi adalah pendidikan anaknya," kata Iwan Sunito di Jakarta, Senin.
Menurut Iwan, semakin banyak orang di luar negeri mengirimkan anaknya untuk mendapatkan pendidikan di Indonesia, semakin banyak peluang Indonesia memiliki investor yang berasal dari luar negeri.
Baca juga: Investasi properti diperkirakan terdampak perang dagang AS-China
Ia mencontohkan Australia sebagai salah satu negara yang memiliki banyak investor asing karena banyaknya jumlah pelajar yang berasal dari luar Australia.
"Australia memiliki student market sebesar 500 ribu orang, itu bisnis billion dollar. Mereka menargetkan 20 miliar AS atau setara dengan Rp200 triliun per tahun," kata Iwan.
Hal ini perlu dicontoh setidaknya di negara- negara Asia terlebih dahulu dengan mempromosikan pencapaian pendidikan Indonesia ke negara-negara tetangga seperti Vietnam, Filipina, dan Kamboja," kata pria yang juga pengusaha properti berpengaruh di Sydney, Australia.
Baca juga: CEO Crown Group: properti di Indonesia bakal meningkat pascapemilu
Selain itu, faktor lainnya yang bisa meningkatkan investasi asing di bisnis properti adalah menjadikan Indonesia sebagai tempat pensiun orang asing dan kestabilan serta potensi pengembangan properti.
Iwan berharap dengan banyaknya investor asal China dan Jepang seperti di Kawasan Industri Karawang New Industry City, investor dari negara lain melihat Indonesia merupakan negara yang stabil dan memiliki potensi besar di bidang properti.
Baca juga: Pengembang properti optimistis daya beli masyarakat kian meningkat
Baca juga: Crown Group dukung kebijakan relaksasi PPnBM
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019