"Menurut saya itu bukan manuver, itu hal wajar bagi seorang Ketua Umum membawa para ketua DPD. Itu membuat DPD bangga dipertemukan dengan Presiden," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Ketua DPP Golkar: Jokowi nyaman dengan kepemimpinan Airlangga
Dia mengatakan pertemuan itu wajar karena selama ini DPD Golkar berjuang di Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, sehingga membuat perolehan suara partai tersebut bertahan.
Oleh karena itu, dia menilai wajar langkah Airlangga membawa para Ketua DPD Golkar itu, dan justru menjadi pertanyaan kalau tidak dilakukan oleh seorang Ketua Umum Golkar.
Baca juga: Ketum Golkar: Presiden harap politik konsentrasi pada pelantikan
"Karena bagi teman-teman daerah menjadi suatu kebanggaan ketika apa yang mereka perjuangkan, dipertemukan oleh orang yang mereka perjuangkan di Pilpres," ujarnya.
Bamsoet menilai pertemuan itu tidak ada kaitannya dengan rencana diadakannya Musyawarah Nasional (Munas) Golkar pada tahun ini yang juga akan memilih ketua umum partai tersebut.
Menurut dia, justru kewajiban Ketua Umum Golkar membuat bangga para pimpinan DPD Golkar untuk bertemu Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengajak 34 Ketua DPD Golkar Tingkat I bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor, Senin (1/7).
Airlangga mengatakan pertemuan itu merupakan silaturahmi antara Partai Golkar dengan Jokowi sebagai presiden terpilih dan membantah membahas terkait pembagian jatah kursi menteri di kabinet.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019