"Kita punya kepentingan yang sama agar beras Bulog bisa disalurkan," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa.
Menteri Agus juga mengatakan salah satu langkah yang akan dilakukan olehnya adalah memanggil seluruh Kepala Dinas Sosial dan perwakilan Bulog di daerah untuk menyamakan visi mengenai BPNT.
Ia berharap program BPNT ini dapat dilakukan secara merata di seluruh Indonesia.
"Target penyerapan E-Warung, akan di atas 70 persen sampai 100 persen," kata pria berkacamata itu.
Terkait penyaluran beras untuk BPNT, Bulog mengatakan siap untuk memenuhi kebutuhan beras para KPM (Kelompok Penerima Manfaat).
"Bulog siap untuk BNPT, kualitas beras kami kasih yang terbaru," kata Direktur Penyediaan Bulog Bachtiar saat ditemui usai Rapat Koordinasi Penyaluran Beras.
Saat ini Bulog sudah menyiapkan stok sebanyak 700 ribu ton beras untuk layanan BPNT periode Bulan Juni- Desember 2019.
Sebelumnya, BPNT merupakan bentuk bantuan sosial menggunakan sistem kartu khusus yang bisa didapatkan oleh KPM sebanyak Rp110.000.
BPNT merupakan bantuan pengalihan dari Bansos Rastra (Bantuan Sosial Beras Sejahtera) yang sudah ada sejak 2015.
Konsep pengunaan kartu dalam layanan BPNT dengan Bansos Rastra karena pada layanan BPNT, beras Bulog harus bersaing dengan beras lainnya yang dijual oleh agen BPNT yaitu E-Warung.
Baca juga: Bulog harapkan 100 persen suplai beras untuk BPNT
Baca juga: Kurang diminati, Bulog perlu inovasi agar berasnya terserap BPNT
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019