Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meminta Kabupaten Banyuasin fokus pada pengembangan sektor pertanian karena memiliki potensi berupa sawah rawa lebak seluas ratusan hektare.Melalui sektor pertanian ini diharapkan Banyuasin dapat mengentaskan kemiskinan di Sumsel yang hingga kini angkanya masih berada di atas rata-rata nasional
"Jangan berubah arah dan tetap konsisten saja di bidang pertanian, karena potensi Banyuasin ada di sini. Jangan terpengaruh melihat daerah lain,” katanya dalam sambutannya pada peringatan HUT Kabupaten Banyuasin ke-17 dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD di Gedung DPRD Kabupaten Banyuasin, di Pangkalan Balai, Selasa.
Ia mengatakan melalui sektor pertanian ini diharapkan Banyuasin dapat mengentaskan kemiskinan di Sumsel yang hingga kini angkanya masih berada di atas rata-rata nasional.
Menurut dia, Banyuasin sangat unggul di bidang pertanian sehingga menjadi salah satu kabupaten tempat perealisasian program Kementerian Pertanian, Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Sumsel.
Program Serasi tahun 2019 di Sumsel dipusatkan di kawasan Jalur II Desa Sebubus, Kecamatan Air Kumbang,Kabupaten Banyuasin, yang menjadikan sawah dari satu kali panen menjadi tiga kali panen dalam satu tahun.
Ia mengatakan, menginjak usianya ke-17 tahun ini Banyuasin harus tetap bersemangat dalam membangun daerah melalui program-program yang bermanfaat bagi masyarakat, baik perbaikan infrastruktur, pendidikan maupun kesehatan.
“Berbagai upaya itu tak lain untuk menurunkan angka kemiskinan,” kata dia.
Berdasarkan data, angka kemiskinan di Sumsel masih di atas angka rata-rata nasional yakni 12,80 persen. Angka kemiskinan justru tinggi di tiga kabupaten penghasil migas yakni Kabupaten Musi Rawas Utara, Lahat dan Musi Banyuasin.
Untuk itu, pemprov telah memiliki program percepatan pengentasan kemiskinan yang akan fokus pada pengembangan sektor pertanian.
"Mengapa pertanian, karena dari hulu ke hilir kita yang urus. Beda dengan karet, yang dijual ke pasar internasional jadi harga tergantung luar negeri," kata Herman Deru.
Melalui program tersebut, Pemprov Sumsel menargetkan angka kemiskinan di Sumsel menurun hingga 9,91 persen pada 2019 dan 9,20 persen pada 2023 atau setiap tahun setidaknya turun 1,0 persen.
Sementara itu Bupati Banyuasin, Askolani mengatakan daerahnya telah membuat tujuh program prioritas, di antaranya Banyuasin Cerdas melalui peningkatan pendidikan mulai dari PAUD hingga sekolah wajib belajar 9 tahun, Banyuasin Sehat melalui kecukupan gizi masyarakat yang ditindaklanjuti dengan perbaikan fasilitas kesehatan.
"Kami menargetkan tahun depan seluruh puskemas akan melayani rawat inap. Serta merealisasikan program satu desa, satu dokter,” kata dia.
Selain tiga prioritas di atas, prioritas lainnya yakni pembangunan infrastruktur yakni adanya pembangunan tujuh jalan poros di Kabupaten banyuasin bekerjasama dengan pembiayaan dari Bank Sumsel Babel senilai Rp288 miliar.
Selain perayaan HUT ke-17, dalam kesempatan itu juga dilakukan juga penandatanganan MoU antara Pemkab Banyuasin dengan BSB tentang pembangunan 7 poros jalan utama, kemudian Universitas Tenaga Nasional Malaysia, Unsri dan Polsri.
Di samping itu pelantikan Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Banyuasin yang baru Sri Fitrianti Askolani oleh Ketua TP PKK Provinsi Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru.
Baca juga: Mentan sebut lahan rawa jadi tumpuan produksi pangan masa depan
Baca juga: Kementerian Pertanian optimalkan lahan kering dan lahan rawa
Baca juga: Rekayasa air rawa mungkinkan petani panen 2-3 kali
Baca juga: Mentan optimalkan 500 ribu lahan rawa di enam provinsi
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019