"Tidak ada ancaman, pencabutan dukungan terhadap Bamsoet dilakukan secara sukarela oleh para kader. Justru sebaliknya saya menyayangkan sikap Bamsoet yang mencari dukungan dengan cara mengintimidasi," ujar Rizal dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya Bamsoet menyebut Rizal Malaranggeng mengancam anggota Partai Golkar DPD DKI Jakarta sehingga para kader terpaksa mencabut dukungan terhadap dirinya dalam bursa ketum Golkar.
Baca juga: Rizal Mallarangeng ingatkan Bamsoet mampu menahan diri
Menyikapi tudingan itu, Rizal meminta Bamsoet agar berpolitik dengan santun. Dia mengingatkan politik adalah alat untuk mencapai kekuasaan, namun seyogyanya berpolitik harus dilakukan secara elegan dan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan.
"Mencari dukungan dengan cara-cara intimidasi agar segera dilakukan Munaslub, ini kan cara yang keliru. Semua sudah sepakat bahwa Munas akan diselenggarakan pada Desember 2019. Jadi yang kemarin dukung Bamsoet itu lalu sadar dan mencabut, nggak ada paksaan. Sepenuhnya atas kesadaran sendiri," ujar Rizal.
Rizal juga mengatakan bahwa Bamsoet memeroleh dukungan dari DPD Partai Golkar DKI tanpa sepengetahuan dirinya. Dia juga menyebut Bamsoet sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengannya.
Baca juga: Bambang Soesatyo: wajar Airlangga bawa DPD Golkar bertemu Presiden
"Nggak pernah sowan, telepon, atau whatsApp. Saya sedang ke luar negeri, dia curi-curi, dukungan akhirnya dicabut," tegasnya.
Lebih jauh Rizal menekankan bahwa Bamsoet sejatnya berutang kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto karena telah menjadi Ketua DPR RI.
"Saya termasuk yang merekomendasikan Bamsoet sebagai Ketua DPR saat itu. Dia berutang budi kepada kita semua, dia sudah dapat posisi bagus sebagai Ketua DPR, ya sudah jalankan tugas dengan baik," ujar dia.
Baca juga: Bamsoet terima dukungan Golkar Maluku
Dia mengatakan seluruh kader berhak mengikuti Munas dan mencalonkan diri sebagai ketua umum, namun Rizal meminta seluruhnya menggunakan cara yang benar.
"Gunakan cara yang benar, nanti dia rugi, dan Partai Golkar juga rugi," kata Rizal.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019