Ada peluang dari Hawai, saya akan mencoba memperkenalkan kepada mereka untuk produk batik tulis
Pengusaha batik asal Kota Malang, Jawa Timur, tengah mengincar peluang pasar di luar negeri, khususnya untuk produk batik tulis dengan motif khusus yang sesuai dengan pesanan pembeli.
Pendiri Soendari Batik and Art Yunita Sandrayanti, Selasa, mengatakan dalam waktu dekat akan memperkenalkan produk batik tulis asal Indonesia kepada pelaku usaha dari Hawai, Amerika Serikat.
"Ada peluang dari Hawai, saya akan mencoba memperkenalkan kepada mereka untuk produk batik tulis," kata Yunita, di Kota Malang, Jawa Timur.
Yunita menjelaskan, dikarenakan produk batik tulis yang dijualnya tersebut hanya menggunakan desain yang diminta oleh pembeli, maka secara kuantitas tidak akan terlalu besar, namun diharapkan bisa memasok kebutuhan secara berkala.
Produk-produk batik tulis yang ditawarkan oleh Yunita, merupakan buatan para pengrajin batik yang berasal dari beberapa wilayah yang ada di Indonesia. Salah satunya berasal dari Tulungagung, Jawa Timur.
"Jika kuantitasnya sangat banyak akan tidak mungkin untuk memenuhinya, namun, batik yang saya tawarkan merupakan batik tulis yang memiliki corak sesuai pesanan saja," kata Yunita.
Batik tulis yang ditawarkan oleh Yunita, kebanyakan diproduksi di Tulungagung dengan menggandeng pengrajin lokal. Batik tulis membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam pembuatannya, sehingga untuk pemenuhan skala besar kurang bisa diakomodir.
Namun, meskipun produk yang ditawarkan Soendari Batik and Art tersebut tidak memiliki kuantitas yang cukup banyak, sudah ada permintaan dari pengelola salah satu galeri seni yang berada di New York, Amerika Serikat.
Untuk memasok kebutuhan galeri tersebut, Yunita mengirimkan kurang lebih sebanyak 30-40 lembar batik tulis tiap tiga bulan sekali. Pemenuhan produk tersebut dilakukan dengan menggandeng mitra-mitra yang sudah melakukan kerja sama dengan pihaknya.
"Biasanya sampai 30-40 lembar batik tulis, karena itu semua berbeda-beda, dan sesuai permintaan mereka. Harganya berkisar Rp2-Rp3 juta per lembar," kata Yunita.
Selain batik yang diproduksi di Tulungagung tersebut, juga ada berbagi macam batik yang berasal dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia. Diantaranya adalah, Indramayu, Tasikmalaya, Bantul, Yogyakarta, Solo, dan lainnya.
Baca juga: Bekraf fasilitasi sertifikasi profesi batik Pekalongan
Baca juga: Kain batik Indonesia pikat warga Afrika Selatan
Baca juga: Litbang Kemenperin kenalkan aplikasi untuk identifikasi keaslian batik
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019