Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menembak mati seorang buron bandit atau pelaku kejahatan yang disebut sebagai spesialis pencurian sepeda motor.Pelaku telah melakukan pencurian sepeda motor di sedikitnya 10 tempat kejadian perkara di wilayah Kota Surabaya.
Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Sandi Nugroho kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengungkap pelaku bernama Muhammad Tuki, usia 34 tahun, asal Sampang, Madura, Jawa Timur.
Baca juga: Polrestabes Surabaya lumpuhkan residivis bandit motor
Menurut catatan kepolisian, pelaku telah melakukan pencurian sepeda motor di sedikitnya 10 tempat kejadian perkara di wilayah Kota Surabaya.
"Enam korban di antaranya telah melapor ke Polrestabes Surabaya," ujarnya.
Salah satunya Polrestabes Surabaya menerima laporan pencurian sepeda motor Honda Vario nomor polisi S 2092 LN di Jalan Tambak Asri Gang 9 Surabaya pada sekitar pukul 18.00 WIB, Senin petang, 1 Juli kemarin.
Polisi kemudian mencegat pelaku saat mengendarai Honda Vario yang dilaporkan dicuri itu di Jalan Kenjeran Surabaya.
"Pelaku melakukan perlawanan dengan mengacungkan senjata tajam. Sudah kami beri tembakan peringatan tidak digubris. Akhirnya kami lakukan tindakan tegas terukur dengan melepaskan tembakan hingga pelaku meninggal dunia," ucapnya.
Baca juga: Bahagianya AKP Sugeng melihat masyarakat berlebaran aman dan nyaman
Sandi menyebut pelaku Tuki tergolong sebagai bandit yang sadis. "Apabila korbannya melawan, dia tidak segan untuk melukai dengan senjata tajam yang selalu dibawanya," katanya.
Tuki tidak pernah beraksi sendirian, melainkan selalu bekerja bersama komplotannya yang teridi dari dua orang atau lebih.
"Komplotan ini biasanya melakukan perampasan sepeda motor di jalan raya, selain juga mencuri sepeda motor yang diparkir di pekarangan rumah dengan cara melakukan perusakan," ujarnya.
Polisi menyatakan masih terus mengembangkan penyelidikan untuk menangkap anggota komplotan lainnya.
Baca juga: Polrestabes selidiki teror bom molotov di Surabaya
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019