• Beranda
  • Berita
  • 56 persen pekerja sudah jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan

56 persen pekerja sudah jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan

3 Juli 2019 12:55 WIB
56 persen pekerja sudah jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) didampingi Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto (kiri) berjabat tangan dengan salah seorang penerima Anugerah Paritrana di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (3/7/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.

jika dibandingkan rata-rata kepesertaan di dunia yang sekitar 40 persen, capaian Indonesia sudah jauh di atas rata-rata

Hingga saat ini sudah 56 persen pekerja yang layak dan memenuhi syarat (elgible) yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, kata Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto.

Agus Susanto seusai penganugerahan Piala Paritrana 2018 kepada sejumlah kepala daerah kabupaten, kota, provinsi dan perusahaan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu, mengatakan capaian itu sudah melampaui target peta jalan (road map) yang disepakati.

"Bahkan, jika dibandingkan rata-rata kepesertaan di dunia yang sekitar 40 persen, capaian Indonesia sudah jauh di atas rata-rata," ujar Agus.

Namun demikian, dia masih berharap banyak kepada perusahaan dan pemerintah daerah yang mengeluarkan regulasi agar semakin banyak pekerja yang terpenuhi hak normatifnya, yakni terlindung dari risiko kerja dan risiko sosial jika mengalami musibah kecelakaan, kematian, sakit dan hari tua.

Anugerah Paritrana adalah apresiasi BPJS Ketenagakerjaan dengan Kemenko PMK kepada 44 pemerintah daerah dan perusahaan yang sepanjang tahun 2018 mendukung penuh implementasi dan tertib administrasi jaminan sosial ketenagakerjaan di wilayah dan lingkungan kerja masing-masing.

Proses penilaian dilakukan melalui seleksi tingkat wilayah yang dilakukan oleh Tim penilai daerah yang terdiri dari Sekretaris Daerah Provinsi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tingkat Provinsi, kepala dinas yang membidangi ketenagakerjaan tingkat provinsi, kepala dinas yang membidangi UMKM di tingkat provinsi, Apindo provinsi, Serikat Pekerja, dan tim dari Bidang Kepesertaan Wilayah atau Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan di ibukota provinsi.

Tim penilai yang dibentuk ini merupakan tim independen yang tidak memiliki kepentingan tertentu agar kualitas pemenang yang didapat benar-benar murni berdasarkan atas hasil penilaian.
Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto meneyerahkan Anugerah Paritrana kategori pengusaha di Jakarta, Rabu (3/7/2019). (Foto: ANTARA/Erafzon Saptiyulda AS)



Agus mengapresiasi langkah pemerintah daerah dan perusahaan peserta yang telah berhasil meraih sekaligus menerima Anugerah Paritrana tahun 2018 di Istana Wakil Presiden RI.

“Tahun ini, sebanyak 33 Pemerintah Provinsi, 105 Pemerintah Kabupaten Kota, 89 Perusahaan skala besar dan 80 perusahaan skala menengah serta 33 UKM (usaha kecil dan mikro) turut berpartisipasi untuk merebut Anugerah Paritrana," kata Agus.

Ada pun tim penilai yang melakukan wawancara kepada kandidat di tingkat nasional adalah ahli jaminan sosial Chazali Situmorang dan Hotbonar Sinaga, ahli kebijakan publik Riant Nugroho, staf ahli Apindo, Myra Maria Hanartani, dan dari unsur serikat pekerja Rudi Prayitno.

Sementara dari Kementerian PMK adalah Sonny Harry Budiutomo, Kementerian Ketenagakerjaan, Wahyu Widodo, Kementerian Dalam Negeri Sri Purwaningsih, dan terakhir dari BPJS Ketenagakerjaan Cotta Sembiring.

Terpilih sebagai pemenang tingkat provinsi, peringkat pertama Jateng, kedua Sumsel dan ketiga Babel sementara tingkat kabupaten/kota Bitung, Tanjungpinang, dan ketiga Makassar, di samping tiga perusahaan besar, tiga menengah dan 33 UMKM.

Baca juga: Wapres serahkan Anugerah Paritrana 2018
Baca juga: BPJS-TK umumkan kandidat penerima Anugerah Paritrana Award 2018
Baca juga: 33 pemprov dan 105 Pemkab/ Pemkot ikuti seleksi anugerah Paritrana

 

Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019