Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Agus Widjojo mengatakan sebutan "Indonesia negara super power kebudayaan" adalah potensi yang harus terus diusahakan untuk digali oleh masyarakatnya agar Indonesia benar-benar menjadi negara yang kuat di bidang budaya.yang penting bahwa kebudayaan itu harus mampu menciptakan situasi yang menjadi embrio untuk membangun peradaban nasional
"Sebutan tersebut baru asumsi dan potensi, kalau kita tidak bekerja keras tidak akan terjadi Indonesia menjadi negara yang kuat di bidang kebudayaan," kata Agus Widjojo saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Indonesia, ujar dia, harus kembali mengisi budaya nasional dengan hal-hal dan elemen-elemen yang substansif sehingga budaya Indonesia mendapat tempat di rumah sendiri.
Menurut Agus, mengisi budaya nasional sebagai hal yang diperlukan agar budaya Indonesia dapat bersaing dengan kebudayaan asing.
"Kebudayaan itu cakupannya luas sekali, apakah kebudayaan itu kesenian, apakah tarian, kan bukan? Tapi yang penting bahwa kebudayaan itu harus mampu menciptakan situasi yang menjadi embrio untuk membangun peradaban nasional, sehingga kita mampu bersaing dengan peradaban-peradaban dari luar Indonesia," kata dia.
Untuk membangun kebudayaan masyarakat Indonesia, kata dia, juga harus membangun kejujuran dalam melihat kekurangannya. Kekurangan itu harus bisa diatasi.
"Kita gak bisa secara otomatis menganggap kita paling baik, kita juga harus melihat kelemahan kita. Harus ada kejujuran untuk meninjau kelemahan kita, agar kita bisa memperbaikinya kemudian keluar dan bersaing," kata dia.
Baca juga: Lemhanas ingatkan pemimpin bangun cara berpikir benar
Baca juga: Jenderal Malaysia ingin Lemhanas dikembangkan juga di ASEAN
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019