Presiden Joko Widodo mendorong agar fasilitas pariwisata yang terdapat di provinsi Sulawesi Utara punya standar bintang empat.Provinsi Sulut dinobatkan sebagai The Rising Star dalam sektor pariwisata Indonesia karena mampu mendorong pertumbuhan kinerja pariwisata hingga 600 persen dalam empat tahun terakhir.
"Kalau di lokasi wisatanya seperti tadi langsung Menteri PUPR sudah gambar-gambar, segera selesaikan mengenai plasa di pantai, mengenai toilet dekat pantai, standarnya kita seharusnya miliki (fasilitas) bintang 4, itu harus terpenuhi betul sehingga turis betul-betul diberikan kenyamanan di sini," kata Presiden Joko Widodo di lokasi wisata UKM Jendela Indonesia, Manado, Sulawesi Utara, Kamis.
Presiden datang ke lokasi tersebut dalam kegiatan kunjungan kerja ke Sulawesi Utara untuk mendorong industri pariwisata di provinsi tersebut. Hari ini Presiden sudah mengunjungi lokasi rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Pulisan-Likupang dan rencananya pada Jumat (5/7) akan mengunjungi KEK Bitung.
"Banyak tempat bagus, ini (kawasan pariwisata Sulut) kan baru 2,5 tahun, ternyata peminatnya sangat banyak sekali seiring dengan itu fasilitasnya masih banyak yang harus diperbaiki," tambah Presiden.
Presiden pun sudah melihat langsung fasilitas-fasilitas di tempat wisata tersebut seperti rumah makan, dermaga menuju ke Bunaken, dan fasilitas lainnya.
"Semua kita lihat, tidak bisa kerja hanya makro tapi mikro juga detail harus diikuti, sehingga betul-betul nampak mana yang harus di-back up pemerintah pusat, mana yang dikerjakan pemerintah provinsi, mana yang swasta karena di sini ada peluang besar untuk menarik wisatawan, turis, yang itu akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang baik bagi provinsi Sulut," ungkap Presiden.
Baca juga: Presiden ingin ada kegiatan wisata tahunan di Sulut
Pertumbuhan perekonomian provinsi Sulut menurut Presiden adalah 6,4 persen per tahun masih dapat terus ditingkatkan.
"Sekarang pertumbuhan ekonomi 6,4 (persen) tapi setiap hari datang, pesawat, pesawat, terus tadi saya sampaikan kalau airport-nya siap, runway-nya siap akan datang (turis) ke sini, tapi produknya juga harus mulai disiapkan dan dibenahi," tambah Presiden.
Presiden juga langsung menugaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas yang masih kurang layak.
"Sekali lagi harus mengejar fasilitas yang belum baik, fasilitas untuk turis harus diperbaiki. Saya sudah banyak bicara dengan menteri PU, pak gubernur dan pak bupati mungkin besok sebelum terbang ke Jakarta akan final kita rapat terbatas untuk urusan tata ruang yang terhambat harus diselesaikan. Jangan sampai regulasi-regulasi yang ada bukan memberi kecepatan tapi malah menghambat di lapangan," ungkap Presiden.
Baca juga: Wisata selam dan bawah laut di Sulut akan dikembangkan lebih intensif
Perbaikan fasilitas pariwisata itu, tidak hanya akan dilakukan di Sulawesi Utara tapi juga di provinsi lainnya.
"Segmentasinya (pasar wisatanya) beda, Mandalika (Lombok) sudah berjalan silakan jalan, di sini juga apa yang kurang kita berikan dorongan. Minggu depan saya mungkin ke Labuan Bajo karena di sana juga sudah mulai banyak tapi masih banyak juga fasilitas yang harus diperbaiki," kata Presiden.
Data kantor imigrasi kelas I Manado menunjukkan turis mancanegara pada periode Januari-Mei 2019 mencapai 55.144 orang atau meningkat 9,67 persen dari periode yang sama pada Januari-Mei 2018 yaitu 50.284 orang dengan asal negara paling banyak adalah China (86 persen), Singapura (2 persen), Jerman (2 Persen), Amerika (1,3 persen) dan negara lainnya.
Kementerian Pariwisata menyebutkan bahwa Provinsi Sulut dinobatkan sebagai The Rising Star dalam sektor pariwisata Indonesia karena mampu mendorong pertumbuhan kinerja pariwisata hingga 600 persen dalam empat tahun terakhir.
Baca juga: Tomohon International Flower Festival dongkrak pariwisata Sulut
Untuk jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sulut sendiri, utamanya ke Manado dan Bitung pada 2015 sebanyak 20 ribu, lalu tahun 2016 meningkat menjadi 40 ribu atau dua kali lipat. Selanjutnya pada 2017 sebanyak 80 ribu, dan tahun 2018 meningkat menjadi 120 ribu.
Dalam 4 tahun kunjungan wisman ke Sulut meningkat 6 kali lipat. Begitu juga pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari sekitar 2 juta menjadi 4 juta atau dua kali lipat, 200 persen, padahal di daerah lain hanya sekitar 5 sampai 10 persen.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kunjungan kerja yaitu Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Sekretaris Militer Presiden Marsdya TNI Trisno Hendradi, Staf Khusus Presiden Johan Budi, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
Baca juga: Pemprov Sulut tawarkan sport tourism
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019