• Beranda
  • Berita
  • Data RSUD, di Trenggalek kasus hepatitis tunjukkan tren peningkatan

Data RSUD, di Trenggalek kasus hepatitis tunjukkan tren peningkatan

5 Juli 2019 10:58 WIB
Data RSUD, di Trenggalek kasus hepatitis tunjukkan tren peningkatan
Sejumlah pasien hepatitis dirawat di RSUD dr Soedomo, Trenggalek, Jatim. (FOTO ANTARA/Ist)

Namun, kasus hepatitis yang ada tidak semuanya hepatitis A sebagaimana yang kini mewabah di kabupaten tetangganya, Pacitan. Tetapi meliputi kasus hepatitis A, B, C maupun yang dipicu oleh penyalahgunaan obat

RSUD dr Soedomo di Trenggalek menyatakan bahwa kasus penyakit hepatitis di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun, di mana pada 2017 tercatat sebanyak 203 kasus, 2018 sebanyak 263 kasus dan kurun pertengahan 2019 ini sebanyak 303 kasus.

"Ini data pasien dengan kasus.hepatitis yang pernah dirawat di sini," kata Humas RSUD dr Soedomo, Sujinono di Trenggalek, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa data itu bersifat akumulasi setiap tahunnya. Data mengacu pasien rujukan ataupun pasien rawat inap yang telah didiagnosis mengidap penyakit hepatitis.

Namun, kata dia, angka tersebut belum merepresentasikan kondisi keseluruhan kasus hepatitis di Trenggalek.

Alasannya, kata dia,  data penderita hanya mengacu pasien RSUD, tidak mencakup kasus hepatitis yang mungkin di rawat di RS swasta, klinik serta puskesmas yang memiliki layanan rawat inap.

Selain itu, katanya, ada pula kemungkinan pasien lain asal Trenggalek yang dirawat di puskesmas, klinik kesehatan, RS swasta, hingga RS yang berada di luar daerah.

"Dengan jumlah itu masyarakat tidak perlu khawatir, pasalnya jumlahnya terhitung wajar, sebab jika dirata-rata saat ini kami merawat dua pasien setiap hari," katanya.

Dari total jumlah pasien hepatitis yang pernah singgah dan dirawat di RSUD dr Soedomo selama kurun tiga tahun terakhir itu, 15 orang di antaranya meninggal dunia.

"Untuk pasien meninggal itu sampai di sini sudah dalam keadaan kronik atau kronis, sehingga sulit untuk ditolong kendati kami telah melakukan upaya pertolongan yang maksimal," katanya.

Namun, kata dia, kasus hepatitis yang ia paparkan tidak semuanya hepatitis A sebagaimana yang kini mewabah di kabupaten tetangganya, Pacitan. Tetapi meliputi kasus hepatitis A, B, C maupun yang dipicu oleh penyalahgunaan obat.

Upaya penanggulangan hingga edukasi proaktif dilakukan tim medis maupun pihak Dinkes untuk menekan angka kasus hepatitis. Terutama dalam mengantisipasi menularnya wabah hepatitis A yang sebulan terakhir menyerang belasan desa dan kecamatan Pacitan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Trenggalek, demikian Sujinono.

Baca juga: Hepatitis A yang tak semengerikan kedengarannya

Baca juga: RSUD Trenggalek terpaksa rawat pasien DBD di lorong

Baca juga: Kekeringan percepat penyebaran virus Hepatitis A di Pacitan

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019